JAKARTA (IndoTelko) –Aksi PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) yang agresif mengakuisisi sejumlah distributor ponsel pada tahun ini berbuah manis.
Pemilik kode saham TELE ini berhasil menaikkan kontribusi penjualan ponsel bagi total omzet perseroan hingga September 2013.
“Berkat agreisf melakukan akuisisi distributor ponsel, kami bisa menaikkan kontribusi segmen ini ke total omzet perseroan. Jika triwulan III tahun lalu kontribusi ponsel hanya 6,2% atau Rp 346,8 miliar, di periode triwulan III tahun ini menjadi 17%,” ungkap Direktur Utama Tiphone Mobile Indonesia Tan Lie Pin dalam rilisnya.
Diungkapkannya, perseroan hingga triwulan ketiga 2013 mendapatkan pendapatan bersih mencapai Rp 6,98 triliun atau naik 25,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 5,57 triliun.
Kontribusi utama pendapatan masih disumbangkan dari penjualan voucher dan kartu perdana yang mencapai Rp 5,71 triliun atau 81,8% dari total pendapatan. Sedangkan penjualan handset mencapai Rp 1,197 triliun.
Naiknya pendapatan berdampak positif kepada laba bersih hingga triwulan III yang dibukukan sebesar Rp 203,9 miliar atau naik sebesar 47% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 138,6 miliar.
“Kami memiliki target menaikkan kontribusi pendapatan dari penjualan ponsel sebesar 30% di tahun ini, naik dari 10% di 2012,” ungkapnya.
Berdasarkan catatan, perseroan mengambil alih PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), distributor Samsung yang berbasis di Bandung, Jawa Barat. Pada Juni 2013, Perseroan juga telah mengakuisisi distributor iPhone pada yaitu PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS).
Terakhir pada awal Oktober lalu, PT Perseroan menyelesaikan proses akuisisi 99,99% saham PT Perdana Mulia Makmur (PMM), distributor resmi Samsung di Jabodetabek. Nilai transaksinya sebesar Rp 219,9 miliar.
Sekretaris Perusahaan Tiphone Mobile Indonesia Semuel Kurniawan, menambahkan, perseroan optimistis pada tahun ini mampu menjaga margin laba usaha di atas 4% pada tahun ini, sedangkan margin laba bersih berada di kisaran 3%.
Hingga September 2013, aset perseroan mencapai Rp 2,84 triliun dibandingkan pada akhir tahun lalu yang mencapai Rp 1,36 triliun.
Sedangkan liabilitas Perseroan mencapai Rp 1,54 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 250,87 miliar.
Kenaikan ini disebabkan oleh adanya working capital loan dari anak perusahaan yang diakuisisi. Sampai dengan sembilan bulan pertama tahun ini, nilai ekuitas perseroan mencapai Rp 1,3 triliun.
Analis Bahana Sekuritas Aditya Eka Prakasa dalam kajiannya memprediksi TiPhone kian kuat di masa mendatang dari sisi kinerja karena makin lengket dengan Telkom Grup.
“Telkomsel baru saja merampingkan distributor dari 100 menjadi sekitar 90 distributor. Ini artinya TiPhone akan menguasai pasar lebih besar di sistem cluster. Belum lagi ekspansi internasional Telkom yang juga diikuti TiPhone,” ungkapnya.
Prediksinya pada 2014 pendapatan TiPhone bisa menembus Rp 15,95 triliun dengan keuntungan Rp 417 miliar. Sedangan 2013 omzetnya pendapatan sebesar Rp 12,139 triliun dengan keuntungan Rp 311 miliar.(id)