telkomsel halo

XL Bidik Posisi Tiga Besar di Pasar Data Center

07:53:15 | 01 Nov 2013
XL Bidik Posisi Tiga Besar di Pasar Data Center
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko)  – PT XL Axiata Tbk (XL) berambisi masuk dalam pemain tiga besar di pasar data center nasional seiring terus ditambahnya kapasitas dari infrastruktur yang dimiliki.

“Saat ini di pasar data center itu ada dua pemain besar yakni Telkom dan Biznet. Kami realistis saja, sebagai pemain relatif baru, kita ingin masuk ke tiga besar,” ungkap General Manager M2M & Cloud XL, Arkav Juliandri di Jakarta, Kamis (31/10).

Diungkapkannya, strategi yang disiapkan perseroan untuk mencapai target posisi tiga besar pada 2014 mendatang adalah menargetkan kapasitas data center mencapai  8.000 meter persegi alias meningkat 80%  dari yang dikembangkan saat ini dengan luas sekitar 4.450 meter persegi.

"Peningkatan kapasitas data center XL selain untuk memenuhi tingginya kebutuhan pasar korporasi dan publik terhadap pusat data, juga telah menjadi bisnis baru bagi XL," jelasnya.

XL  mulai memasuki bisnis  data center  sejak Desember 2012, dan saat ini telah mengembangkan data center di tiga lokasi yaitu Bintaro (Jakarta) seluas 1.200 meter per segi, di Surabaya 2.400 meter per segi, dan di Pekanbaru 850 meter per segi.

"Data center XL Bintaro dan Pekanbaru sudah beroperasi, sedangkan di Surabaya akan beroperasi mulai Januari 2014," kata Arkav.

Investasi  membangun data center di Surabaya senilai  Rp 100 miliar.  XL Surabaya Data Center  terletak di gedung XL Surabaya Network Building (XL SNB) yang berlokasi di Kali Rungkut Surabaya.  Total luas lahan yang ada mencapai hampir 9,000 m2. Di lahan tersebut berdiri 5 lantai bangunan dengan total luas hampir mencapai 8,000 m2.

Pembiayaan pengembangan data center tersebut tidak sepenuhnya didanai dari XL, tetapi juga bisa bermitra dengan pihak lain yang ingin berinvestasi bersama mengembangkannya.

Saat ini data center XL masuk kategori tier 3 yaitu memberikan fasilitas jaminan terhadap catu daya redundan, atau cadangan, koneksi komunikasi data, pengontrol lingkungan seperti AC, pencegah bahaya kebakaran, serta keamanan fisik gah bahaya kebakaran, serta piranti keamanan fisik.

Dijelaskannya,  bisnis data center yang dibangun XL merupakan bagian dari ekspansi usaha untuk mengantisipasi penurunan bisnis layanan telekomunikasi seperti voice dan SMS.

"Semua layanan data center XL akan mencakup tata kelola standar prosedur operasi, perawatan, rencana pemulihan dan migitasi bencana dan jaminan kelangsungan bisnis dari klien," ujarnya.

Ditambahkannya, dari data center eksisting XL yang seluas 4.450 meter per segi, sudah digunakan oleh berbagai segmen perusahaan, seperti korporasi  berskala internasional, perusahaan multinasional, para start up, hingga perusahaan manufaktur.

"Setidaknya lebih dari 20 perusahaan sudah mempercayakan penempatan datanya di data center XL, mulai dari perusahaan elektronika, e-commerce, perusahaan perminyakan. Perusahaan jasa keuangan perbankan sedang penjajakan," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, pengembangan data center juga sejalan dengan misi pemerintah untuk membuka seluas-luasnya pembangunan pusat data di Indonesia. Pasalnya,  untuk berkomunikasi melalui internet sesama penduduk Indonesia selama ini harus melalui jaringan internasional.

"Selama ini trafik data dan internet dari Indonesia yang mengalir ke pusat-pusat data di negara lain seperti Singapura, Hongkong, dan Amerika Serikat jumlahnya sangat besar. Ini yang menjadi pekerjaan pemerintah dan perusahaan seperti XL untuk bagaimana mengalihkanya ke Indonesia," ujarnya.

Terus Ekspansi
Secara terpisah, Presiden Direktur Telkomsigma Judi Achmadi mengungkapkan, saat ini anak usaha Telkom itu menguasai market share data center sebesar 33% di Indonesia dengan tiga data center, yakni di Sentul, Kabupaten Bogor; Surabaya; dan Serpong, Provinsi Banten. Total luas ketiganya mencapai 35 ribu meter persegi.

“Target kita bisa mencapai lebih dari 45% di tahun ini. Kita harapkan pangsa pasar naik, kontribusi bisnis data center juga naik ke pendapatan perseroan," ungkap Judi.

Diungkapkannya, Telkomsigma belum lama ini berhasil merealisasikan kerjasama dengan Perusahaan gas Negara (PGN) untuk menghadirkan data center berstandar Tier-4.

Data center Tier-4 adalah klasifikasi data center yang memiliki pasokan energi dari dua sumber berbeda. Saat ini Telkomsigma bekerjasama dengan IBM telah memiliki data center klasifikasi 3+ di Sentul, Jawa Barat.

Vice President Strategy and Synergy Telkom, Mustapa Wangsaatmaja menambahkan, perseroan  sedang memulai pembangunan data center seluas 100 ribu meter persegi di tiga kota, yaitu Bekasi, Batam, dan Balikpapan. Rinciannya, 60 ribu meter persegi di Bekasi dan Batam, sisanya 40 ribu meter persegi di Balikpapan.

Pembangunan di Balikpapan sudah memasuki tahap peletakan batu pertama pada awal Oktober 2013. Sedangkan untuk pembangunan di Bekasi dan Batam masih tahap riset dan melihat permintaannya dulu.

Dijelaskannya,  pembangunan diawali di Balikpapan karena kota tersebut tidak berada di jalur cincin api (ring of fire) atau wilayah rawan bencana alam. Pembangunan tersebut diharapkan selesai pada 2015. Untuk membangun data center di Balikpapan, Telkom bekerja sama dengan IBM Indonesia.    

Saat ini pangsa pasar terbesar data center di Asia-Pasifik dipegang oleh Singapura dengan luas total 200 ribu meter persegi.

Survei dari Lembaga riset IDC yang memproyeksi operasional jasa data center di Indonesia akan tumbuh setiap tahunnya rata-rata sekitar 22% dari US$  71,5 miliar pada tahun 2009 menjadi US$ 293 miliar pada 2015 mendatang.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year