telkomsel halo

Ganti Nama Evercoss, AIG Janji Lebih Ekspansif

14:50:20 | 21 Sep 2013
Ganti Nama Evercoss, AIG Janji Lebih Ekspansif
Janto Djojo (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – PT Aries Indo Global (AIG) yang selama ini dikenal sebagai pemegang merek telepon seluler Cross mengganti merek tersebut menjadi Evercoss.

“Nama Cross sudah dipatenkan di luar negeri. Padahal kami mau ekspansi ke pasar internasional. Kita ganti nama merek jadi Evercoss agar ekspansi lancar,” ungkap Direktur AIG Edward Sofyananda, kemarin.

Diungkapkannya, merek Evercoss tahap pertama akan masuk  ke pasar  Asia Tenggara . “Kita akan mematenkan merek Evercoss di 10 negara ASEAN. Saat ini baru Laos yang memberikan sertifikat, sembilan negara lain sedang dalam proses. Sedangkan  pasar yang kemungkinan besar diuji terlebih dulu adalah Malaysia," katanya.
 
Direktur Pemasaran Evercoss Janto Djojo menambahkan untuk menguji pasar, perseroan akan melepas seribu hingga dua ribu unit produk di tahap awal. “Kita akan banyak main di  mid-end dan high-end untuk pasar luar negeri,” katanya.

Sedangkan untuk pasar lokal, menurut janto, saat ini Evercoss sebagai pemimpin pasar.Sesuai data dari Kementerian Perdagangan, penjualan Evercoss tahun lalu ada di peringkat pertama dengan angka 16 juta unit. Feature phone masih lebih mendominasi ponsel pintar dengan rasio 70:30.
 
Bangun Pabrik
Lebih lanjut Edward mengungkapkan, perseroan juga tengah   membangun pabrik di Semarang, Jawa Tengah, dengan nilai investasi lebih dari Rp 1 triliun.

“Pendanaan dari  kas internal perusahaan, dan pinjaman dari bank, dengan rasio 50:50. Adapun luas pabrik yang akan dibangun lebih kurang 8 hektar,” katanya.

Diprediksinya,  pabrik tersebut  dapat mulai berproduksi tahun 2014. Pada tahap pertama setidaknya akan diproduksi 10 line ponsel, atau setara 500.000 hingga 600.000 unit. Diharapkan 20%  pada produksi tahun pertama bisa masuk pasar ASEAN.

"Saat ini dana yang sudah dikucurkan sebesar 30% atau sekitar Rp 300 miliar. Pabrik ini akan membuka lapangan kerja bagi sekitar 1.000 tenaga kerja,” katanya.

Diharapkannya, dengan adanya pabrik ini dalam jangka 3-4 tahun ke depan sudah bisa 100% produksi ponsel di lakukan di dalam negeri.

“Sekarang kita masih impor dari China. Kita optimistis mampu bersaing. Lihat saja Blackberry sudah turun karena BBM masuk Android, Nokia pun sudah diakuisisi Microsoft. Jadi, kami mau ambil kesempatan itu untuk perluas pasar,” katanya.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year