telkomsel halo

Broadband di Indonesia Butuh Serat Optik

10:19:22 | 18 Sep 2013
Broadband di Indonesia Butuh Serat Optik
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Indonesia harus lebih memberikan porsi pembangunan serat optic jika ingin menghadirkan ekonomi berbasis broadband.

“Di luar negeri itu broadband banyak mengandalkan serat optic. Fixed Broadband lebih banyak ketimbang mobile broadband di luar negeri,” ungkap Ketua Umum Masyarakat Telamatika Indonesia Setyanto P Santosa, belum lama ini.

Menurutnya, teknologi kabel serat optik lebih mumpuni untuk mewujudkan era broadband di Indonesia. Apalagi untuk memfasilitasi trafik data yang kapasitasnya sangat besar, teknologi seluler dinilai tidak bisa menampung itu.

"Broadband minimal butuh 2 Mbps dan stabil koneksinya. Kalau mobile broadband itu banyak keterbatasan dari sisi kapasitas dan koneksi. Di luar negeri  itu mobile broadband hanya pengisi kekosongan fixed broadband,” katanya.

Disarankannya, pemerintah untuk secepatnya mengeluarkan surat keputusan mengadopsi  sistem public private partnership guna membangun backbone broadband berbasis serat optic dengan swasta. “Swasta mau asal aturan jelas,” katanya.

Saat ini penetrasi broadband di Indonesia masih kecil, yakni sekitar 3% dari populasi. Pemerintah menargetkan penetrasi broadband naik menjadi 30% pada tahun depan.

Sementara Menkominfo Tifatul Sembiring mengatakan peran pemerintah dalam membangun ekonomi berbasis broadband lebih sebagai pemicu. “Kita ada program internet kecamatan dan lainnya,” katanya.  

Palapa Ring
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi mengungkapkan, saat ini tengah mengaji  pelaksanaan tender untuk  Palapa Ring. Proyek ini akan dilaksanakan pada akhir 2014. Rencana awal,  tender proyek Palapa Ring akan dibuka pada September tahun ini.  

Saat ini Kementerian baru membuka tender untuk konsultan proyek pada awal tahun ini. Para konsultan pemenang bertugas untuk mengkaji empat hal, yakni  skema bisnis, desain, skenario pendanaan, dan kerangka waktu (time frame).  

Pendanaan proyek Palapa Ring berasal dari dana universal service obligation (USO) pada periode 2009-2012. Total dana USO selama periode tersebut sekitar Rp 2,9 triliun, dimana Rp 900 miliar telah terpakai untuk proyek Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK).(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year