Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Microsoft akan mengakuisisi unit bisnis ponsel milik Nokia senilai US$ 7,2 miliar atau setara Rp 79 triliun.
Dikutip dari Reuters (3/9), negosiasi untuk akuisisi ini sudha terjadi sejak Februari lalu. Rincian dana yang harus dikeluarkan Microsoft untuk menjadi penguasa di unit bisnis ponsel Nokia adalah untuk perangkat dan layanan bisnis Nokia senilai US$ 5 miliar dan US$ 2,2 miliar untuk lisensi paten Nokia.
Transaksi ini diharapkan rampung pada kuartal pertama 2014. Aksi Nokia melepas unit bisnis ponselnya mengikuti Ericsson yang telah lebih dulu melakukannya.
Microsoft sendiri berharap pembelian bisnis perangkat, layanan bisnis, dan paten Nokia menjadi kunci untuk memajukan bisnis perangkat mobile dan layanan bisnisnya.
Setelah transaksi dilakukan, beberapa eksekutif Nokia akan ditransfer ke Microsoft, termasuk Stephen Elop, Jo Harlow, Juha Putkiranta, Timo Toikkanen, dan Chris Weber. Ini berarti, Stephen Elop akan mengundurkan diri sebagai CEO Nokia.
Elop akan memimpin divisi perangkat di Microsoft yang termasuk semua bisnis Perangkat dan Studio kerja dan sebagian besar tim ini datang dari Nokia.
Sedangkan nasib unit bisnis lainnya di Nokia akan tetap berdiri. Ketiga unit bisnis itu adalah infrastruktur jaringan dan layanan telekomunikasi, pemetaan dan lokasi, serta pengembangan teknologi.
Microsoft sendiri telah merencanakan akan mengalokasikan dana tersebut untuk pendanaan di bidang inovasi dan marketing. Microsoft memperkirakan, dibutuhkan sekitar 50 juta perangkat yang terjual untuk mencapai titik balik modal dari nilai akuisisi. Kabarnya, perangkat terbaru yang dikeluarkan usai akuisisi ini tak lagi membawa merek Nokia.
Perjudian
Sementara itu, Chief Research CCS Insight Ben Wood menilai akuisisi yang dilakukan Microsoft hal yang penting sekaligus sebagai perjudian.
“Platform Windows tak berbicara banyak di pasar ponsel. Akuisisi ini memang bagus, tetapi jangan dilupakan masalah mengintegrasikan dua bisnis yang berbeda,” katanya seperti dikutip dari ComputerWorld (3/9).
VP Research Consumer Devices Gartner Carolina Milanesi mengungkapkan, Microsoft sudah terlambat untuk bersaing di platform mobile.
Menurutnya, Microsoft akan menghadapi tantangan nantinya mengembangkan produk smartphone Nokia dimana harus memiliki nilai kompetitif dengan harga yang terjangkau untuk pasar negara berkembang.
Terlepas dari keraguan, aksi akusisi ini direspons positif dimana saham Nokia melompat 45% di bursa Helsinki pada pembukaan perdagangan Selasa (3/9) menjadi 4,3 euro. Selama ini saham Nokia tidak banyak bergerak setelah jatuh cukup dalam sejak beberapa tahun terakhir.
Nokia selama kuartal kedua 2013 menderita kerugian US$ 297 juta atau menurun dari periode sama tahun lalu sebesar US$1,7 miliar.
Pendapatan yang diraih Nokia selama kuartal kedua 2013 adalah US$ 7,46 miliar atau turun sekitar 24% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar US$ 9,23 miliar.Selama semester pertama 2013 total penjualan Nokia mencapai US$ 15 miliar atau turun 22% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Penopang pendapatan Nokia diantaranya dari penjualan Smartphone sebesar US$ 2,02 miliar, Feature phone (US$ 3 miliar) dan layanan peta HERE sebesar US$ 371 juta.
Smartphone Lumia terjual sebanyak 7,4 juta unit selama kuartal kedua 2013 naik 32% dengan average selling price (ASP) sekitar US$ 206. Sedangkan Feature phone terjual 53,7 juta dengan ASP sekitar US$ 38.(ak)