telkomsel halo

Rupiah Menggigil, Harga Ponsel Bekas Stabil

09:56:37 | 30 Aug 2013
Rupiah Menggigil, Harga Ponsel Bekas Stabil
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS selama Agustus 2013 boleh saja terus menggigil dan menembus Rp 11 ribu, tetapi gairah penjualan ponsel bekas tetap stabil.

Setidaknya itu tercermin dari penjualan di salah satu sentra ponsel di Jakarta, ITC Ambassador, Kuningan.

“Ponsel bekas tak terpengaruh rupiah melemah. Malah sekarang penjualan ponsel bekas lagi bagusnya,” ungkap Leo salah seorang pemilik kios kepada IndoTelko, kemarin.

Diungkapkannya, ponsel bekas keluaran BlackBerry khususnya yang masih berbasis OS7 seperti Gemini dan Curve banyak dicari pelanggan. “Umumnya yang harga Rp 1 juta kebawah, tidak sampai sehari langsung terjual. Saya saja sekarang kehabisan stok,” ungkapnya.

Ditambahkannya, ponsel bekas lainnya yang dicari adalah bundling dari Smartfren yang juga cepat terjual. “Walau bundling kan tinggal ganti nomor. Ponselnya bagus-bagus itu Smartfren,” katanya.

Sementara untuk ponsel baru, Leo mengungkapkan sebenarnya ketika rupiah menembus Rp 10 ribu sudah ada kenaikan di toko-toko. “Sudah naik kala satu dollar AS itu Rp 10 ribu. Tidak pakai tunggu September. Kita kan ambil barang ke distributor, bukan stok barang kalau barang baru. Kecuali kalau merek yang perputarannya cepat,” jelasnya.

Tetap Lepas
Sementara itu, dua vendor, Lenovo dan Samsung, terus meluncurkan produk baru dan belum mengambil langkah mengoreksi harga walau rupiah terus tertekan.

Lenovo baru saja merilis dua tablet Android 7 inci yakni Lenovo A1000 dan A3000. Lenovo A1000 dijual dengan harga Rp 1,3 juta, sementara  A3000 di harga Rp 2,2 juta.

Sedangkan Samsung melepas  Ativ Book 9 Lite. Samsung Ativ Book 9 Lite dibagi dalam dua tipe, versi dengan layar sentuh dan layar konvensional. Untuk harganya, versi touch screen dibanderol Rp 7,9 juta dan versi standar Rp 6,9 juta.

"Jatuhnya nilai mata uang Rupiah memang bakal berdampak ke semua pihak, namun kami akan tetap kompetitif di pasar," jelas  Country General Manager, Lenovo Indonesia Rajesh Thadani, kemarin.   

Ditegaskan Rajesh,  hingga saat ini harga-harga produk Lenovo di Indonesia belum ada kenaikan.

"Rencana roadmap kami juga belum ada yang berubah, karena kami pikir yang terjadi saat ini jauh lebih baik dari yang terjadi pada tahun 1998. Pasar di sini akan terus berkembang, begitu pula dengan marketshare kami," tambahnya.

IT Business Director, Samsung Elektronik Indonesia Sung Khiun menjelaskan, saat ini perseroan masih menggunakan banderol harga lama karena masih bisa menahan fluktuasi nilai tukar.

"Kita masih coba tahan. Tetapi kalau naik terus nilai tukarnya, kemungkinan September kita lakukan penyesuaian sekitar 5%-10% untuk semua produk secara bertahap,” jelasnya.

Sekadar diketahui, bisnis penjualan ponsel di Indonesia tahun ini banyak mengalami ujian. Pada awal tahun keluar aturan baru untuk importasi barang yang berujung banyak produk baru telat masuk ke pasar Indonesia.

Di pertengahan tahun ini nilai tukar rupiah melemah. Terakhir, pemerintah kabarnya akan mengenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPN-BM) untuk sejumlah smartphone.

Pemerintah memang belum mengumumkan berapa besaran pajak yang akan diberlakukan untuk smartphone. Karena secara   keseluruhan, revisi mengenai PPN-BM masih dikonsultasikan dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Berdasarkan Undang-Undang tentang PPN-BM barang kena pajak yang tergolong mewah adalah barang yang bukan barang kebutuhan pokok, barang yang dikonsumsi oleh masyarakat tertentu, barang yang pada umumnya dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan tinggi, dan barang yang dikonsumsi untuk menunjukkan status.

Tahun ini emarketer memperediksi ada sekitar 41,6 juta pengguna smartphone atau mencapai tingkat penetrasi 16,6% dari total populasi. Angka ini merupakan 24% dari total pengguna ponsel di Indonesia.

Sedangkan Asosiasi Importir Telepon Seluler Indonesia memperkirakan pada tahun ini akan diimpor sebanyak 100 juta unit ponsel naik sekitar 18% dibandingkan posisi tahun lalu di 85 juta unit.(id)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year