telkomsel halo

Lagi, e-commerce di Indonesia Gulung Tikar

13:09:00 | 17 Aug 2013
Lagi, e-commerce di Indonesia Gulung Tikar
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Bisnis e-commerce di Indonesia ternyata lumayan keras. Setelah pemain yang didukung modal besar seperti Multiply menutup usahanya belum lama ini, pada awal Agustus lalu salah satu jawara INAICTA 2011, Sedapur.com, terpaksa menghentikan layanan.

Dikutip dari pengumuman di situsnya, penghentian operasional layanan dimulai per 1 Agustus 2013, tetapi hingga akhir 2013 situs ini tetap ada.

"Meskipun tetap ada sampai 2013, namun pengguna sudah tak lagi dapat melakukan transaksi via website ini," tulis pengumuman di situs yang berdiri dua tahun lalu itu.

Sementara  untuk transaksi redeem voucher dari pembeli yang sudah membeli Voucher melalui partner Sedapur.com, akan diarahkan untuk pengambilan langsung di Gerai Penjual. Sedapur akan menjamin hak penjual yang sudah memenuhi pengiriman untuk mendapatkan pembayaran.

Dalam keterangan tertulisnya, tidak disebutkan secara rinci alasan penutupan. Hanya disebutkan keputusan untuk menutup Sedapur.com dilakukan setelah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Sedapur.com dengan pemegang saham.

Sedapur.com terkenal dengan keunikannya  menjual barang dagangan  berupa makanan pada para pengunjung.

Sebagai sebuah toko online, Sedapur.com dilengkapi dengan keranjang belanja dan sistem pengelolaan situs, lalu administrasi keuangan serta kerumitan pengiriman. Area operasi mencakup Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, namun berencana untuk mengembangkan ke area lain.

Sebelumnya, Multiply  tutup toko per tanggal 6 Mei 2013 dan menghentikan semua kegiatan usaha  per tanggal 31 Mei 2013. Aksi  ini diambil dikarenakan Multiply diperkirakan tidak akan bisa mencapai posisi terdepan di industri e-commerce dengan model bisnis yang berkesinambungan.

Sekadar diketahui, bisnis e-commerce pun di tanah air sekarang tengah galau karena kabarnya investor asing tak bisa leluasa menyuntikkan dana ke pemain retail online lokal karena aturan Daftar Negatif Investasi (DNI) yang selama ini berlaku di peritel offline akan berlaku juga di dunia maya.

Dalam aturan DNI, untuk bisnis ritel diharamkan adanya investor asing sebagai pemegang saham alias 100% harus dimiliki anak bangsa. Padahal, suntikan dari modal ventura asing menjadi andalan bagi pemain e-commerce lokal untuk berkembang di Indonesia.

Sebut saja PT Klik Eat Indonesia (www.klik-eat.com) yang mendapatkan suntikan dana dari modal ventura Jepang,  Yume  No Machi  Souzou  Iinkai co Ltd (yumenomachi.co.jp). Bahkan situs Tokopedia merasakan  empat kali dana segar dari modal ventura asing masuk ke situsnya dihitung dari 2010.
 
Setiap tahun Tokopedia mendapatkan pendanaan, yakni dari East Ventures (2010), CyberAgent Ventures (2011), Netprice (2012) dan Softbank Ventures Korea (2013).(ss)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year