telkomsel halo

Evaluasi Semester I-2013

Indosat Masih dalam Tekanan Keuangan

1:08:16 | 03 Aug 2013
Indosat Masih dalam Tekanan Keuangan
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – PT Indosat Tbk (Indosat) melanjutkan tekanan keuangan yang dialaminya selama kuartal I-2013 ke semester I-2013.

Anak usaha Ooredoo (Qatar Telecom/Qtel) itu selama kuartal pertama lalu mengalami kerugian sebesar  Rp 71,1 miliar atau meningkat tajam  214,4% dibandingkan periode sama tahun lalu yang juga rugi sebesar Rp 22,6 miliar.

Sedangkan di semester pertama 2013 ini Indosat mengalami kerugian Rp 231,2 miliar meningkat 28,1% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp180,5 miliar.
 
Direktur Keuangan Indosat Stefan Carlson mengungkapkan, tekanan keuangan dialami perseroan sama dengan kuartal pertama 2013 yakni kerugian kurs dan biaya depresiasi yang besar karena dipercepatnya masa penyusutan peralatan.

“Biasanya biaya depresiasi itu di Rp 7,3 triliun per tahunnya untuk 2010 dan 2011. Namun, tahun ini kita keluarkan untuk biaya depresiasi sekitar Rp 8,4 triliun – Rp 8,5 triliun. Dengan fluktuasi rupiah sekarang, kita perkirakan baru positif kinerja pada akhir 2014,” katanya di Jakarta, kemarin.

Pasalnya, pada tahun depan pengeluaran perseroan untuk biaya depresiasi menurun menjadi   Rp 600 miliar hingga Rp 700 miliar.

Menurutnya, kinerja semester pertama 2013 tak begitu buruk jika kerugian kurs sebesar Rp 241 miliar  dan biaya depresiasi Rp 595 miliar dikeluarkan. “Jika dua item itu dikeluarkan, laba yang dinormalisasi kita positif,” katanya.  

Tumbuh Tipis
Sementara itu, President Director & CEO Indosat Alexander Rusli mengungkapkan, selama kuartal kedua pendapatan perseroan memang tumbuh tipis karena sedang fokus membenahi pelanggan melalui distributor dan modernisasi jaringan untuk meningkatkan kualitas layanan.

“Kalau dilihat per kuartal kami memang tumbuh tipis. Tetapi harus fair juga dilihat karena itu angka nasional. Jika dilihat angka hanya di Pulau Jawa, pertumbuhan kita masih bersaing dengan kompetitor,” jelasnya.

Sekadar diketahui, Indosat selama semester I-2013 meraih pendapatan Rp 11,708 triliun atau naik  14,2% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 10,25 triliun. Namun, jika dilihat pertumbuhan perkuartal, Indosat paling rendah dibandingkan Telkomsel dan XL.

Indosat di kuartal kedua 2013  hanya meraih pendapatan Rp 5,9 triliun atau naik 2,3% dibandingkan kuartal I-2013 sebesar Rp 5,7 triliun. Layanan seluler yang menjadi mesin utama pendapatan selama kuartal pertama 2013 hanya meraih pendapatan Rp 4,8 triliun naik 1,5% dibandingkan kuartal pertama 2013 Rp 4,7 triliun.

Bandingkan dengan Telkomsel yang mencatat pendapatan tumbuh  4,4% dari Rp 13,92 triliun di kuartal I-13 menjadi Rp 14,5 triliun di kuartal kedua 2013. Sedangkan XL pendapatan per kuartal  tumbuh  sekitar 5% yakni dari Rp 5,022 triliun di kuartal pertama 2013 menjadi Rp 5,269 triliun di kuartal kedua 2013.

Pertumbuhan tipis juga dialami dari pertambahan pelanggan baru seluler Indosat jika dilihat perkuartal yakni 56,5 juta nomor di kuartal kedua 2013 naik 0,9% dibandingkan periode kuartal pertama 2013 sebanyak 55,9 juta pelanggan.

Kecilnya pertambahan pelanggan menjadikan Average Revenue Per User (ARPU) Indosat selama kuartal kedua 2013 mencapai Rp 27,3 ribu rupiah naik 3% dari posisi kuartal pertama 2013 sebesar Rp 26,5 ribu rupiah.

Hal ini juga terjadi pada Average Revenue Per Minute yang naik 6,9% dari Rp 127 menjadi Rp 136 di kuartal kedua 2013.

Perseroan juga  dapat menurunkan utang sekitar 21,3% dari Rp 25,795 triliun  semester pertama 2012 menjadi Rp 20,299 triliun di paruh pertama tahun ini.

“Kami tengah negosiasi dengan sejumlah bank besar untuk mendapatkan pinjaman sekitar Rp 2 triliun – Rp 3 triliun untuk membayar utang yang jatuh tempo tahun ini,” tambah Stefan.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year