telkomsel halo

Pasar e-Health di Indonesia Masih Terfragmentasi

11:32:34 | 17 Jun 2013
Pasar e-Health di Indonesia Masih Terfragmentasi
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Pasar penggunaan teknologi informasi (TI) dalam dunia kesehatan (e-health) di Indonesia masih terfragmentasi karena belum adanya roadmap di industri kesehatan.

“Pemain dalam solusi e-health relatif banyak di Indonesia. Tetapi masih bersifat vertikal dan semua membentuk ekosistem kecil sendiri,” ungkap Ketua Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Komunikasi Indonesia (MIKTI) Indra Utoyo, belum lama ini.

Diungkapkannya, para pemain e-health di Indonesia memang berusaha menyediakan aplikasi yang menawarkan solusi terintegrasi, namun sejauh ini usaha itu belum berhasil.

“Indonesia memiliki anggaran kesehatan yang lumayan besar yakni Rp 25 triliun. Tetapi belum ada skema yang jelas alokasi untuk e-health. Pemerintah baru berencana membuat roadmap,” katanya.

Dijelaskannya,pasar e-health  ada dua yakni fasilitas kesehatan yang dibiayai pemerintah dan swasta. “Di daerah itu kurang dari 10% rumah sakit memiliki hardware, sedangkan alokasi TI itu hanya 0,4% dari nilai bangunananya,” katanya.

Menurutnya, peluang bagi pemain e-health nasional lumayan besar jika Sistem Informasi Kesehatan (SIK) terintegrasi terwujud dalam bentuk teknis dan konten. SIK sendiri ditargetkan sudah diterapkan di seluruh provinsi dan 60% kabupaten/kota pada 2014 nanti.

Sejauh ini, Kementrian Kesehatan telah menjalankan pilot project pertukaran Electronic Helath Record (ERH) di antara enam rumah sakit vertical dan memfasilitasi pengenalam Hospital Information System (HIS).Beberapa pemain e-health di Indonesia diantaranya Admedika yang sahamnya dikuasai Telkom, Kairos, Damarwangi, dan lainnya.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year