telkomsel halo

ICS Kian Meringis

11:36:32 | 16 Jun 2013
ICS Kian Meringis
Ilustrasi (DOK)
Ajang Indonesia Cellular Show (ICS) kembali digelar mulai 12 hingga 16 Juni 2013. Tak terasa ajang yang digelar Dyandra Promosindo bekerjasama dengan Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) ini telah memasuki usia kesepuluh.

Hal yang mengejutkan adalah memasuki usia satu dasawarsa, ajang ini justru kian ditinggalkan oleh para pelaku industrinya.

Simak data dari penyelenggara berikut ini. Hanya ada empat operator yang bergabung di ajang ini yakni Telkomsel, Indosat, XL, dan Smartfren. Operator seperti Tri, Axis, atau Bakrie Telecom tak terlihat di ajang ini.

Vendor ponsel pun tak dihiasi oleh merek papan atas seperti BlackBerry. Namun, ada peserta baru yakni Qualcomm.

Penyelenggara tetap optimistis akan ada sekitar 220 ribu orang yang mengunjungi pameran ini selama lima hari dengan nilai transaksi Rp 616,455 miliar atau naik 3%-5% dari transaksi  ICS 2012.

Kabar beredar mengatakan minimnya operator atau vendor ponsel ikut dalam ajang ICS kali ini karena bersamaan dengan Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang dihelat di tempat berbeda.

Ada juga kabar yang mengatakan peserta enggan memanfaatkan ICS karena sewa venue lumayan mahal, sedangkan dampak ke penjualan tak begitu besar.

Terlepas dari itu semua, kita pantas meringis dengan nasib ICS sejak beberapa tahun lalu. Semula ajang ini digadang mengimbangi  CommunicAsia di Singapura yang juga digelar setiap pertengahan tahun.

Ketika awal kehadirannya, ICS banyak menonjolkan teknologi terkini di dunia seluler dan mengedukasi pelanggan melalui serangkaian seri diskusi yang dilakukan selama pameran. Sayangnya, seiring kompetisi yang ketat, aroma edukasi bergeser ke berjualan secara langsung sehingga antar booth yang dimiliki peserta seperti bergantian berteriak-teriak menginformasikan harga miring untuk produknya.

Padahal, jika ICS dikemas dengan lebih bagus tanpa menomorduakan edukasi, penjualan dari operator atau vendor tetap akan tumbuh. Pasalnya, di era data pelanggan sudah cerdas untuk memilih teknologi.

Hal yang dibutuhkan pelanggan bukan sekadar harga miring, tetapi mengerti mafaat dari produk yang digunakannya. Sesuatu yang dilupakan pelaku industri di tengah nafsu mengejar profit.

@IndoTelko.com

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year