telkomsel halo

Sitra Wimax Dikabarkan akan Gelar TDD LTE

11:19:42 | 21 May 2013
Sitra Wimax Dikabarkan akan Gelar TDD LTE
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Sedikit demi sedikit akhirnya tabir yang menyelimuti alasan dihentikannya layanan Sitra Wimax mulai 7 Juni nanti oleh PT First Media Tbk (KBLV) terbuka.

Informasi yang dilempar oleh General Manager Solution Marketing Huawei Indonesia Mohamad Rosidi usai diskusi di Indonesia ICT Carnival 2013 kemarin lumayan mengejutkan.

Vendor asal China ini ternyata tengah mengerjakan penggelaran jaringan Time Division Duplex Long Term Evolution (TDD LTE) untuk Sitra Wimax di wilayah Jabodetabek. “Kami tengah gelar eNodeB dan Core TDD LTE untuk First Media di wilayah Jabodetabek,” ungkapnya.

TDD LTE diklaim  menjadi  teknologi dan solusi yang menawarkan layanan-layanan yang lebih majemuk, peningkatan kecepatan yang lebih tinggi dan percepatan konektivitas M2M (machine to machine), serta pelayanan berbagai aplikasi media sosial lainnya.

Dalam pengertian teknis TDD LTE menggunakan sistem modulasi dimana kanal frekuensi yang sama digunakan untuk  downlink dan uplink serta sinyal dikirim berbasis waktu untuk menghantarkan data. Banyak kalangan beranggapan TDD LTE ideal untuk penghantaran data dalam kapasitas besar.

Biasanya TDD LTE dijalankan di frekuensi 2,3 GHz dan 2,5GHz. Teknologi ini diadopsi oleh China dan India. Operator China Mobile memiliki jumlah pelanggan yang besar untuk teknologi ini.

Pesaing TDD LTE adalah FDD LTE atau  frequency division duplex (FDD) dimana menggunakan kanal yang terpisah untuk  uplinks dan download. Spektrum yang digunakan biasanya selama ini telah dijalankan untuk teknologi data dan suara di selular seperti 1.800 MHz dan lainnya. Pengiriman sinyal di FDD berbasis frekuensi.

Rosidi mengungkapkan, Huawei telah menggelar TDD LTE TDD   di berbagai frekuensi, yaitu 2,3 GHz, 2,6 GHz, dan 3,5 GHz. Sejumlah negara diketahui menggunakan frekuensi 2,3 GHz untuk LTE-TDD, yaitu India, Arab Saudi, Oman, China, Srilanka dan Australia.

Belum Tahu
Hal yang mengejutkan kala dikonfirmasi terkait hal ini Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos Informatika Kementerian Kominfo, Muhammad Budi Setiawan mengaku belum tahu rencana dari First Media memindahkan teknologi Sitra Wimax dari standar Wimax ke TDD LTE.

“First Media tidak mengajukan apa-apa ke kami. Bagi kami mereka tetap penyelenggara Wimax standar e,” katanya.

Dijelaskannya, secara regulasi TDD LTE bisa dijalankan di 2,3 GHz karena sudah ditetapkan penggunaan teknologi netral di spektrum tersebut.

“Secara khusus karena sudah neutral technology tidak perlu regulasi khusus, asal TDD LTE untuk tujuan Broadband Wireless Access (BWA). TDD LTE di 2,3 GHz itu regulasinya mengacu pada BWA baik itu minimum kecepatan atau masalah Tingkat Kandung Dalam Negeri (TKDN),” jelasnya.

Sebelumnya, Anggota Komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) M Ridwan Effendi berjanji akan menyelidiki  masalah penghentian sementara layanan Sitra Wimax secara sepihak  mulai 7 Juni 2013.

Menurutnya, jika menyimak pemberitaan di media massa, aksi First Media bisa dikategorikan pelanggaran  terhadap Undang-undang No 36/99 tentang Telekomunikasi. Terutama dalam  Pasal 17 yang berisikan pelayanan telekomunikasi dengan prinsip a. Perlakukan yang sama dan pelayanan yang sebaik-baiknya   bagi semua pengguna. B. Efisiensi penyelenggaraan telekomunikasi. C. Pemenuhan standar pelayanan serta standar penyediaan sarana dan prasarana

Sekadar diketahui, dalam situs sitrawimax.com dinyatakan layanan BWA disetop karena ingin mengadopsi teknologi baru di frekuensi 2,3 GHz.

Sayangnya, tak diinformasikan tentang teknologi baru yang akan diadopsi. Hal yang dijelaskan adalah penyetopan layanan dilakukan  karena Sitra harus melakukan pengembangan dan optimisasi pada BTS diseluruh Jabodetabek. Selama proses tersebut layanan akan berhenti untuk sementara waktu.

Manajemen First Media pun tak bisa dikonfirmasi terkait aksi korporasi ini. Sambungan telepon atau pesan singkat tak berbalas sejak Jumaat (17/5) malam hingga Senin (20/5).(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year