telkomsel halo

Kontribusi TIK Diprediksi akan Tumbuh bagi Perekonomian Nasional

10:51:16 | 19 Apr 2013
Kontribusi TIK Diprediksi akan Tumbuh bagi Perekonomian Nasional
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Kontribusi sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi perekonomian nasional pada tahun ini diperkirakan akan mengalami pertumbuhan seiring terus dibangunnya infrastruktur dasar untuk sektor tersebut.

“Saya optimistis pada tahun ini sektor TIK bisa berkontribusi di kisaran 11% bagi perekonomian nasional.  Pada 2012 dengan perekonomian Indonesia tumbuh 6,23%, telekomunikasi memberikan kontribusi sebesar 10%," ungkap Menkominfo Tifatul Sembiring di Jakarta, belum lama ini.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2012, nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh 6,23%. Pertumbuhan terjadi di semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 9,98%.

Sebelumnya IDC memprediksi belanja Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Indonesia pada 2013 diperkirakan mencapai US$ 32,8 miliar atau setara Rp 315.384 triliun. Angka ini naik 10% dibandingkan 2012 sebesar US$ 29.52 miliar atau setara Rp 280.76 triliun.

Menurut Tifatul, sektor TI  menjadi elemen yang paling cepat membangun perekonomian bangsa. Perubahan atau kemajuan yang diakibatkan oleh teknologi sangat cepat.

"Saya mengutip hasil survei saja soal penetrasi 10% broadband di suatu negara itu bisa meningkatkan PDB sebesar 1,38%. Itulah perubahan yang bisa dilakukan oleh sektor TI di negara tersebut," katanya.

Pemerataan Infrastruktur
Diungkapkannya, salah satu yang dilakukan pemerintah sekarang adalah menyetarakan ketersediaan akses jaringan infrastruktur hingga ke pelosok Indonesia.

Dikatakannya,  perkembangan tren terkadang memang bisa lebih cepat dibandingkan teknologi. Belum lagi ada regulasi yang harus disiapkan untuk penggelaran jaringan teknologi.

Dicontohkannya, saat ini ada sekitar 200 juta ponsel yang beredar dan pengguna   Twitter 33 juta, serta  Facebook 47 juta. Sedangkan kondisi infrastruktur belum merata.

“Kami sudah menambah alokasi 3G bagi Telkomsel dan XL. Sekarang sedang penataan menyeluruh semuanya, nanti di akhir tahun   mulai menggodok regulasi untuk 4G dengan teknologi Long Term Evolution (LTE). Semua dekebut,” katanya.

Permudah Izin
Sementara dari sisi pengurusan perizinan, Kemenkominfo baru saja meresmikan layanan  pengursan spektrum terbaru  secara online yaitu Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SIMS).

Kehadiran aplikasi SIMS yang mencakup layanan e-Licensing dan e-Process ini, diharapkan bisa memberikan transparansi dan membuat tata kelola perizinan spektrum frekuensi menjadi lebih baik.

SIMS merupakan perkembangan terbaru dari pencatatan daftar pengguna izin frekuensi radio yang pada awalnya yakni 1977 hingga 1990 masih menggunakan buku besar (buku biru). Setelah buku biru, pencatatan daftar pengguna izin frekuensi terus berkembang dengan sistem-sistem baru.

"Kehadiran SIMS ini untuk menurunkan tingkat ketidakpastian, meningkatkan transparasi dan tata kelola pemerintahan yang lebih baik. Karena semua datanya akan terpampang di sistem. Sehingga jika ada penyelewengan akan mudah diusut karena semuanya bisa dilacak," tutur Tifatul.
 
Diharapkannya,  sistem registrasi dan perizinan yang berbasis teknologi informasi itu dapat memenuhi kebutuhan layanan sistem informasi manajemen Ditjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) untuk pemegang izin penggunaan spektrum frekuensi radio di Indonesia secara lebih efektif.  
 
Kehadiran  SIMS juga diharapkan  mendukung pertumbuhan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari Biaya Penggunaan Izin Stasiun Radio (BHP-ISR).Adapun realisasi target penerimaan PNBP Kemenkominfo pada 2012 melebihi target atau dengan nominal lebih dari Rp11,5 triliun.(ct)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year