telkomsel halo

Kolaborasi Telkomsigma-IBM Ambisi Kuasai Bisnis Data Center

14:51:14 | 28 Mar 2013
Kolaborasi Telkomsigma-IBM Ambisi Kuasai Bisnis Data Center
Suryo Suwignjo (Kanan) dan Judi Achmadi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Bisnis data center ibarat gadis seksi yang tengah diburu banyak pemain cloud computing di Indonesia.

Simak hasil survei dari Lembaga riset IDC yang memproyeksi   operasional jasa data center di Indonesia akan tumbuh setiap tahunnya rata-rata sekitar 22% dari US$  71,5 miliar pada tahun 2009 menjadi US$ 293 miliar pada 2015 mendatang.

Belum lagi dari Frost & Sullivan yang memperkirakan  pada  2011 saja  nilai pasar data center  di Indonesia  mencapai Rp 9,4 triliun, yang mencakup layanan managed service, hardware, dan jaringan.

Alhasil, ibarat remaja dengan adrenalin tinggi, cloud provider di Indonesia berpacu untuk mencicipi besarnya kue yang dijanjikan. Belum lagi adanya dukungan dari pemerintah terkait kewajiban membangun data center di Indonesia bagi para pebisnis internet global. Tentu ini peluang yang tak boleh disia-siakan.

“Pertumbuhan dari bisnis data center hingga 2014 itu sebesar 27%. Ini artinya pertumbuhannya lebih tinggi dari belanja Teknologi Informasi Indonesia,” ungkap Presiden Direktur IBM Indonesia Suryo Suwignjo.

Menyadari potensi yang besar itu, IBM bersama Telkomsigma berkolaborasi  menggarap potensi pasar yang menjanjikan itu. Kerjasama ini bisa dikatakan sebagai lanjutan setelah induk usaha Telkomsigma, Telkom, membeli gedung data center IBM di Sentul, Jawa Barat, pada 2012 lalu. Gedung tersebut memiliki kapasitas  seluas 4 ribu meter persegi.

“Komponen investasi di data center itu ada tiga yakni tanah, bangunan, dan isi dari data center seperti server, UPS, dan lainnya. Palaing mahal itu mengisi, disini kami bekerjasama dengan Telkomsigma,” ungkap Suryo.

Dikatakannya, kolaborasi keduanya berencana akan  membangun data center kategori tier-3+ dan tier-4 di Sentul, Jawa Barat.  “Pilihan jatuh ke  Telkomsigma adalah tepat karena perusahaan ini memiliki jaringan luas di Indonesia dengan dukungan dari induk usahanya di sisi konektivitas,” katanya.

Perluas Pasar
Presiden Direktur Telkomsigma Judi Achmadi mengungkapkan, kolaborasi dari kedua perseroan bisa saling melengkapi dan memperluas pangsa pasar data center dari Telkomsigma.

“Saat ini, kita menguasai market share 33% di Indonesia, target kita bisa mencapai target lebih dari 45% di tahun ini. Kita harapkan pangsa pasar naik, kontribusi bisnis data center juga naik ke pendapatan perseroan," ungkap Pria yang akrab disapa JAC ini.

Sekadar diketahui, pada tahun lalu backbone revenue Telkomsigma berasal dari bisnis data center sebesar 35%. Sedangkan tahun ini harapannya dengan kolaborasi IBM melonjak menjadi 45%.

Diungkapkan Judi,  dalam kolaborasi 10 tahun  mengembangkan data center di Sentul, kedua perusahaan akan  mendesain dan membangun konsep, go to market, join operation, dan sertification serta transfer knowledge.

Sebagai pusat data tier-3 dan tier-4, pusat data, nantinya infrastruktur tersebut   akan menyediakan up-time secara optimal. Sehingga dapat menjadi host untuk core system serta surrounding system yang penting milik para pelanggannya.

Selain itu, dengan memanfaatkan analitic tools, pusat data ini dapat merasionalkan infrastruktur IT, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengurangi biaya operasi melalui konsep 'pay as you grow' untuk capex dan opex. Konsep ini dinamakan sebagai Smarter Data Center.

Ekspansi
Tak hanya  di Indonesia, anak usaha Telkom ini juga akan mengikuti langkah dari induknya untuk berekspansi ke luar negeri. “Kalau Telkom bilang akan ekspansi ke 11 negara tahun ini, kami akan ikut juga. Kita garap bisnis TI-nya,” ungkap JAC.

Diungkapkannya, negara yang bisa direalisasikan secepatnya untuk ekspansi adalah Singapura, Timor Leste, dan Hong Kong.

"Di Singapura kita sudah bangun data center seluas 3 ribu meter persegi. Lokasinya tidak jauh dari Bandara Changi.  Singapura ini etalasenya nanti kita akan jangkau negara lain. Untuk konsep smarter data center, spesifikasi tier 3 dan tier 4 baru kami jual bulan depan," katanya.

Data center lainnya akan dibangun di Timor Leste. “Tetapi paling dekat di timor Leste dan Hong Kong itu kita garap aplikasi. Di Timor Leste masih ada kendala infrastruktur dasar seperti listrik,” katanya.

Belanja Modal
Lebih lanjut JAC optimistis, pada  tahun ini Telkomsigma akan masuk ke jajaran elit anak usaha Telkom dengan memiliki pendapatan di atas Rp 1 triliun.

“Tahun lalu kami bisa tembus Rp 800 miliar pendapatannya. Saya optimistis tahun ini bisa tembus Rp 1 triliun. Kita bidik ada 300 perusahaan menjadi pelanggan dari 200 perusahaan pada 2012,” ungkapnya.

Untuk menopang target tersebut perseroan menyiapkan belanja modal sekitar Rp 200 miliar. “Kita juga sedang mengembangkan gedung data center di German Center, Serpong. Sekarang belum semua kapasitas gedung digunakan karena masih ada penyewa. Pada 2016 kapasitas seluas 20 ribu meter persegi bisa dioptimalkan,” jelasnya.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year