telkomsel halo

Industri Kreatif Digital Bisa Topang Perekonomian

16:22:40 | 10 Mar 2013
Industri Kreatif Digital Bisa Topang Perekonomian
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Industri kreatif digital yang berbasis internet di Indonesia menjadi salah satu penopang pertumbuhan perekonomian di masa depan.

“Saat ini pengguna ponsel  di Indonesia tercatat sekitar 256 juta. Sementara pengguna layanan internet atau data masih berkisar 63 juta atau setara 20% dari populasi penduduk. Ruang ini bisa dimanfaatkan untuk majunya industri kreatif digital agar perekonomian di masa mendatang terus tumbuh,” ungkap Direktur Utama Telkom Arief Yahya belum lama ini.

Diungkapkannya, pada 2008 kontribusi industry kreatif terhadap GDP sekitar 7,28% atau mencapai  Rp 151 triliun.  Lima sektor yang menjadi kontributor terbesar adalah fesyen, crafts, advertising, design dan musik (5%);

“Potensi pertumbuhan double digit di sektor kreatif digital termasuk komputer services dan software  , advertising , dan   interactive games,” katanya.

Menurutnya, jika mendorong industri kreatif digital akan bisa mengatasi rendahnya pertumbuhan ekonomi, menekan tingginya tingkat pengangguran dan kemiskinan, serta rendahnya daya saing dalam negeri.

Direktur IT Solutions & Strategic Portfolio  Telkom Indra Utoyo,  mengungkapkan masih terjadi  defisit antara ekspor dengan impor kreatif digital. Catatan tiga  tahun lalu ekspor dari kreatif digital sekitar US$ 6,5 miliar sementara impornya US$ 11 miliar alias defisit US$ 4,5 miliar.       

“Kami terus mendorong industri kreatif digital dalam bentuk program Indonesia Digital Network (IDN). Program ini terbagi dalam tiga bagian, yaitu IndiPrenuer bagi para pelaku usaha kecil menengah (UKM) IndiSchool untuk para pelajar, dan IndiFinance di bidang keuangan,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, perseroan   juga membangun ekosistem digital lain, seperti elektronic health (e-health), electronic advertising (e-advertising), dan lain-lain. “Saat ini kami sedang dalam inkubasi bisnis tersebut," kata Indra.

Diakui
Perihal potensi Indonesia di sektor ekonomi kreatif digital juga diakui oleh dua pemain internet dunia yakni  Google dan Yahoo!.

“Indonesia memiliki potensi  besar di industri kreatif digital yang dapat mendorong pertumbuhan ekonominya di segmen komersial dan konsumer. Industri kreatif disini  adalah industri konten, aplikasi,  dan e-commerce,” ungkap  Head of Marketing Google of Southeast Asia Derek Callow.

Menurut Derek,   e-commerce memiliki potensi besar di Indonesia. Konsumen di Indonesia terbilang masih kurang tahu cara bertransaksi. Untuk itu, para pelaku bisnis e-commerce perlu menciptakan inovasi dalam hal transaksi, serta mengedukasi calon konsumennya.  Nilai bisnis e-commerce di Indonesia diprediksi mencapai US$ 500 juta pada tahun ini.

Sedangkan Country Ambassadordan Sales Director Yahoo Indonesia Roy Simangunsong mengakui,   konten kreatif menjadikan salah satu daya tarik untuk mendapatkan pendapatan dalam berbisnis internet di Indonesia.

“Karena itu kami  fokus mengembangkan konten pada empat kategori media yang dimilikinya, yakni OMG, She, News, dan Sports dengan titik berat konten otomotif dan bisnis. Yahoo!  akan meningkatkan kerja sama dengan pengembang konten lokal, untuk menampilkan konten yang kreatif, menghibur, dan bersifat inspirasi,” katanya.

Diungkapkannya, pada tahun lalu perseroan  bekerja sama dengan sekitar 20 pengembang konten lokal.     Untuk mengembangkan konten serta menambah iklan, Yahoo! Indonesia menerapkan strategi untuk masuk ke handset lintas platform, selain desktop.

Selain ke sistem operasi Android, Yahoo! Indonesia akan melakukan pembaruan semua produknya agar bisa berjalan di smartphone Apple dan BlackBerry.  

"Konten dan iklan secara mobile harus simple dan premium. Saat ini dari iklan digital di Yahoo! Indonesia, sebagian besar masih versi desktop dibandingkan mobile. Iklan mobile diestimasi tumbuh 25%-35% dari sisi revenue dan triple digit dari jumlah pengguna," prediksinya.

Ditegaskannya,  pasar Indonesia dinilai penting oleh Yahoo! global, sebab pertumbuhan jumlah internet yang cepat akibat penetrasi smartphone yang tinggi. Selain itu, potensi pasar iklan digital di Indonesia tinggi, karena penetrasinya masih rendah, yakni kurang dari 5% dari total belanja iklan.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year