telkomsel halo

XL Android

Menggelembungkan si Robot Hijau

23:01:56 | 19 Nov 2012
Menggelembungkan si Robot Hijau
Simak data yang dipaparkan International Data Corporation (IDC) untuk kinerja sistem operasi smartphone hingga triwulan III-2012 secara global.

Dalam risetnya, IDC menyatakan Android kian dominan bagi smartphone dimana pengapalan ponsel  berbasis sistem operasi tersebut   mencapai  136 juta unit  atau hampir   75 dari total  181.1 juta  unit  smartphone yang dikapalkan di periode tersebut.

“Android menjadi mesin pertumbuhan utama dari penjualan ponsel pintar sejak diluncurkan pada 2008 lalu,” ungkap Peneliti IDC  Ramon Llamas.

Menurutnya, sejak diperkenalkan ke pasar, sistem operasi yang identik dengan gambar robot hijau ini berhasil menjadi kompetitor yang kuat bagi para pesaingnya. Didukung ekosistem dari  vendor  smartphone,  operator, dan pengguna, Andorid menjelma menjadi kekuatan baru di pasar.

Fenomena si Robot Hijau inilah yang membuat operator mulai melirik dan menggarap lebih serius pasar dari segmen ini.

Senior VP Brand Marketing and Communication XL Tommy Wattimena mengungkapkan, sekarang bagi mereka yang muda banyak melirik si Robot Hijau, sehingga sebagai operator tentunya harus mengikuti kemauan pasar.

“Kami ingin menaikkan level of intensity dengan Android melalui kerjasama yang lebih erat bersama Google. Inilah alasan keluarnya program XL Rumahnya Android,” ungkapnya.

Belum Banyak
Direktur Marketing XL Joy Wahjudi mengungkapkan, sebenarnya pengguna smartphone berbasis Android belum banyak nangkring di jaringan XL.

Diungkapkannya, saat ini pelanggan BlackBerry masih dominan di jaringan XL yakni sebanyak  2,8 juta nomor,  iPhone (100 ribuan),  Android. (800 ribuan),  Windows Mobile (100 ribuan), dan symbian  lebih dari 2 jutaan

“Total pengguna smartphone di XL itu sekitar 6 jutaan atau 14% dari total pengguna. Kami ingin mendorong penggunaan perangkat berbasis Android dari Google karena pangsa pasarnya lumayan besar,” ungkapnya.

Dijelaskannya, bentuk kerjasama dengan Google yang dilakukan adalah  dalam bentuk  promosi, penawaran aplikasi, hingga carrier billing atau konsep potong pulsa bagi pembelian aplikasi di Google Play.

“Untuk Carrier Billing sedang tahap pembicaraan. Kita maunya cepat dijalankan,” katanya.

Menurutnya,   berbisnis dengan Google lebih menguntungkan perseroan karena tidak ada kewajiban revenue sharing atau membangun jaringan seperti dengan Research In Motion (RIM).

“Kalau dengan RIM pelanggannya naik, biaya operasional juga naik. Dengan Google kami lebih banyak kerjasama marketing-nya,” katanya.

Paket Khusus
Ditegaskan Joy, untuk menggarap pasar Andorid, XL meningkatkan kualitas jaringan dengan   memperluas   HotRod 3G+ (3.75G) dan terus membangun BTS 3G (Node B) hingga ke pelosok daerah.Pasalnya, Android terkenal haus bandwitdh.

Tahun ini XL menargetkan membangun sekitar 10 ribu BTS baru, dengan 60% diantaranya merupakan BTS 3G (Node B).

Selain itu juga ditawarkan  starter pack “XmartPlan Android” yang dikhususkan untuk handset Android.

Paket ini   memberikan manfaat berupa data 3GB selama 2 bulan ditambah gratis 200 menit telpon dan gratis 200 SMS, pengguna XmartPlan Android juga akan mendapatkan aplikasi Norton Secure Mobile.

Tersedia juga aplikasi MyXL yang dibuat sendiri oleh XL dimana pengguna dapat mengetahui sisa pulsa,sisa kuota dan juga melakukan pembelian paket. Pengguna dapat mengunduh aplikasi MyXL langsung di Google PlayTM.

Dua ribu pengguna XmartPlan Andoid juga berkesempatan mendapatkan layanan penyimpanan data Xcloud sebesar 2GB gratis selama  enam bulan. Starter pack “XmartPlan Android” dibanderol dengan harga Rp 49 ribu.

Naikkan Kontribusi

Lebih lanjut Joy mengharapkan, dengan digelembungkannya jumlah pengguna si Robot Hijau di jaringannya bisa menaikkan   kontribusi jasa data hingga   20-25% dari total pendapatan yang diraih pada akhir 2012.

“Omzet data dan Value Added Services (VAS)  hingga kuartal III-2012 sebesar Rp 2.795 triliun  atau naik 14% dibandingkan periode sama 2011 sebesar Rp  2.443 triliun. Dampaknya, kontribusi omzet data naik dari 14%  menjadi 19% di Q3-2012,” ungkapnya.

Diungkapkannya, dari sisi pelanggan 60%   dari total 42.3 juta pelanggan atau 25 juta nomor adalah pengguna jasa data.

Namun,   walau pada tahun ini perseroan menggenjot bisnis data, namun secara nominal  belumlah besar karena EBITDA margin sektor ini masih kecil.

“Idealnya EBITDA margin untuk data ini sekitar 25%. Sekarang baru single digit di kisaran 5 % karena besarnya investasi,” jelasnya.

Alhasil diperkirakannya, pada akhir tahun nantinya kontribusi pendapatan dari setiap jasa bagi total omzet adalah, suara 50%, SMS 25%, Data dan VAS, 25%.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year