telkomsel halo

Waspada, traffic bot AI melonjak 300% dalam satu tahun

05:01:00 | 08 Nov 2025
Waspada, traffic bot AI melonjak 300% dalam satu tahun
JAKARTA (IndoTelko) - Perusahaan keamanan siber dan komputasi awan yang mendukung dan melindungi bisnis secara online, Akamai Technologies merilis laporan State of the Internet (SOTI) terbaru yang mengungkapkan lonjakan yang mengkhawatirkan dalam traffic terautomasi (automatic-traffic) yang sebagian besar didorong oleh bot bertenaga AI yang menargetkan situs-situs web di semua industri.

Berdasarkan the Digital Fraud and Abuse Report 2025, porsi bot AI kini terus meningkat secara signifikan dalam traffic ini, di mana aktivitasnya melonjak hingga 300% dalam setahun terakhir. Bot-bot ini menghasilkan miliaran permintaan, sehingga mengganggu operasional dan analisis digital secara signifikan. Saat ini, bot AI menyumbang hampir 1% dari total traffic bot di seluruh platform Akamai.

Lonjakan ini disebabkan oleh meluasnya aktivitas content scraping, yang menegaskan bahwa bot AI secara aktif melemahkan model-model bisnis konvensional berbasis web. Seiring dengan meningkatnya traffic bot, para penerbit dan perusahaan-perusahaan berbasis konten lainnya mengalami gangguan dalam analitik digital serta penurunan pendapatan iklan akibat bot yang mengambil nilai tanpa memberikan imbalan apa pun.

Laporan ini mengungkap bahwa pertumbuhan pesat alat berbasis AI telah mempermudah para profesional ancaman berpengalaman maupun aktor-aktor jahat baru untuk melancarkan serangan peniruan identitas, melakukan rekayasa sosial, menyebarkan kampanye phishing, dan melakukan penipuan identitas menggunakan dokumen dan gambar palsu yang dihasilkan oleh AI.

Berikut temuan-temuan utama dalam laporan tersebut :

    Industri penerbitan menjadi sektor yang paling terdampak di ranah industri media digital, di mana 63% aktivitas bot AI terdeteksi di kategori ini.
    Bisnis online kini menghadapi tekanan dari dua sisi, yaitu bot yang membantu serta bot berbahaya. Meskipun beberapa bot mendukung fungsi seperti pengindeksan search engine dan aksesibilitas, bot-bot berbahaya--termasuk FraudGPT, WormGPT, ad fraud bot, dan return fraud bot atau penipuan pengembalian barang--meningkatkan biaya, menurunkan performa situs, dan mengacaukan metrik-metrik utama.
    Sektor perdagangan mencatat aktivitas bot AI tertinggi, dengan lebih dari 25 miliar permintaan bot dalam periode pengamatan selama dua bulan.
    Di sektor kesehatan, lebih dari 90% pemicu bot AI berasal dari aktivitas scraping, terutama oleh bot pencarian dan bot pelatihan.
Untuk melindungi diri dari ancaman-ancman ini, laporan tersebut mendorong berbagai organisasi agar mengembangkan kemampuan yang selaras dengan tiga kerangka kerja OWASP Top 10 untuk aplikasi web, API, dan large language models (LLM). Kerangka kerja ini membantu tim keamanan memetakan kerentanan yang diketahui--seperti kontrol akses yang lemah, celah injeksi, dan paparan data--terhadap tingkat toleransi risiko penipuan dari organisasi tersebut, sehingga memungkinkan penentuan prioritisasi pertahanan yang lebih cerdas.

Selain itu dalam laporan ini juga di temukan antara lain :

    Analisis mendalam tentang cara bot menghindari deteksi
    Kolom tamu dari CISO FS-ISAC, organisasi nirlaba yang memajukan keamanan siber dan ketahanan sistem keuangan global
    Data serangan yang dibagi menurut wilayah dan industri
    Panduan tentang kategori bot scraper berbasis AI
    Panduan untuk menyeimbangkan kepatuhan regulasi dengan strategi keamanan AI
Dikatakan Senior Vice President dan General Manager Bidang Application Security di Akamai, Rupesh Chokshi, meningkatnya penggunaan bot AI tidak lagi hanya menjadi masalah keamanan — ini telah menjadi keharusan bisnis.

GCG BUMN
“Para pemimpin bisnis harus bertindak sekarang untuk membangun kerangka kerja yang memastikan adopsi AI yang aman, mengelola risiko yang terus berkembang, dan melindungi operasional digital,” katanya. (mas)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories