telkomsel halo

Sinar Mas Land gelar DNA Masterclass 2025

08:33:00 | 26 Aug 2025
Sinar Mas Land gelar DNA Masterclass 2025
JAKARTA (IndoTelko) - Dalam era di mana kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI) semakin membentuk lanskap ekonomi global, Digital Hub sebagai community-powered growth platform sekaligus gerbang (gateway) ekosistem multi-sektor Sinar Mas Land dan pilar Sinar Mas lainnya, mengambil langkah strategis untuk membangun ketahanan industri melalui penyelenggaraan DNA Masterclass 2025. Mengusung tema “Build to Adapt: Human-Powered, AI-Enabled”, pada pertengahan Agustus lalu.

Acara ini dihadiri oleh para pemimpin industri khususnya di bidang AI, pejabat tinggi pemerintahan, profesional lintas sektor, mahasiswa dari universitas ternama hingga masyarakat umum yang ingin memperdalam pengetahuan tentang pemanfaatan AI, baik untuk mendukung kebutuhan rumah tangga maupun peluang kerja dari rumah.

DNA Masterclass 2025 menghadirkan lebih dari 50 pembicara ahli, 15 sesi diskusi panel, dan 6 masterclass yang menjadi sajian utama. Program ini dirancang untuk menghadirkan perpaduan antara pengetahuan terkini, inspirasi strategis, hingga pengalaman praktis yang relevan. Di hari pertama, kegiatan dibuka dengan keynote speech oleh Pratikno (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI), dilanjutkan di hari kedua dibuka dengan sesi inspiratif bersama Giring Ganesha (Wakil Menteri Kebudayaan RI), serta ditutup dengan paparan dari Prof. Stella Christie, Ph.D. (Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia).

Dikatakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Pratikno, di era transformasi digital yang bergerak dengan kecepatan eksponensial ini, manusia tanpa AI akan sangat sulit mengalahkan manusia dengan AI. Oleh karena itu, pemanfaatan AI untuk peningkatan produktivitas manusia Indonesia dan percepatan pertumbuhan ekonomi bukan sekadar pilihan strategis, melainkan keharusan eksistensial bagi kemajuan bangsa.

"Kita harus memastikan revolusi AI tidak hanya dinikmati kalangan elit, melainkan menjadi pilar utama pembangunan yang inklusif guna memberdayakan seluruh lapisan masyarakat, termasuk petani, nelayan, UMKM, hingga penyandang disabilitas. Terlebih, Indonesia memiliki kesempatan emas untuk menjadi pionir AI yang berpihak kepada kemanusiaan, bukan sekadar sekadar unggul dalam algoritma, melainkan bijak dalam implementasinya. Mari manfaatkan momentum DNA Masterclass 2025 ini untuk closing the gap antara yang bawah dengan yang atas," jelasnya.

Sementara, Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha mengatakan, di era saat ini, pentingnya pemanfaatan AI secara bijak agar tetap sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Mungkin suatu hari AI bisa lebih pintar daripada kita. Tugas kita adalah memastikan AI tetap menjaga umat manusia dan peradaban, bukan sebaliknya.

"AI memang memberikan banyak manfaat dan membuka peluang baru, tetapi teknologi ini tidak bisa sepenuhnya menggantikan karya manusia. Keaslian dan nuansa rasa yang hadir dari pengalaman serta ekspresi personal seorang seniman tetap menjadi hal yang tak tergantikan,” tambahnya.

Sedangkan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, 
Prof. Stella Christie, Ph.D., menegaskan, teknologi AI membawa manfaat sekaligus risiko yang perlu dikelola dengan strategi tepat agar memberi kebaikan bagi manusia. Terdapat empat risiko utama yang harus diantisipasi, yakni pengangguran, kerentanan keamanan internet, hoaks, dan kesenjangan, serta empat manfaat besar berupa penciptaan lapangan kerja, peningkatan keamanan, pengecekan fakta, dan pemerataan akses.

"Bahkan, ancaman AI muncul lebih cepat dibanding manfaatnya, sehingga diperlukan pelatihan intensif dan perlambatan disrupsi agar transisi menuju era AI dapat berlangsung optimal. Meskipun keahlian AI penting, keterampilan sosial tetap akan krusial pada 2030 mendatang, sementara data menjadi aset berharga yang harus dijaga dan dikelola di Indonesia,” katanya.

Di kesempatan yang sama, Deputy Group CEO Investment International Tech & Emerging Sinar Mas Land, Ferdinand Sadeli mengungkapkan, Sinar Mas Land bukan hanya sekadar perusahaan properti, tetapi juga berperan dalam membentuk ekosistem digital di Indonesia. Komitmen ini sudah kami mulai sejak 20152016 melalui pengembangan Digital Hub, dengan menghadirkan berbagai technology players seperti Traveloka serta universitas kelas dunia seperti Monash University, Indonesia. Di sisi lain, jika melihat perkembangan dunia digital saat ini, istilah yang paling sering muncul adalah AI.

"Bahkan selama dua tahun berturut-turut (periode 20232024), AI menjadi kata yang paling banyak dicari di Google dan banyak digunakan dalam percakapan global. Karena itu, kami menghadirkan DNA Masterclass tahun ini mengusung tema AI sebagai pusat diskusi yang tidak hanya relevan dengan perkembangan teknologi, tetapi juga krusial untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi transformasi besar di berbagai sektor,” jelasnya.

Pun CEO Digital Tech Ecosystem and Development Sinar Mas Land, Irawan Harahap menambahkan, di tengah perubahan lanskap digital yang berlangsung begitu cepat, kesiapan ekosistem menjadi semakin penting. DNA Masterclass 2025 adalah wadah yang di inisiasi melalui Digital Hub untuk menghadirkan platform yang dinamis, di mana para pelaku bisnis dapat menjalin kolaborasi lintas sektor, dan terhubung dengan talenta serta inovator terbaik.

"Dengan langkah ini, kami ingin memastikan Indonesia bukan hanya siap menghadapi era AI, tetapi juga mampu menciptakan solusi global yang lahir dari ekosistem lokal yang diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujarnya.

GCG BUMN
DNA Masterclass menjadi cerminan peran strategis Digital Hub melalui empat pilar utamanya: Ecosystem Integration, Community Activation, Infrastructure Excellence, dan Economic Catalyst. Keempat pilar ini memberikan nilai tambah bagi para pelaku bisnis di ekosistem Digital Hub, mulai dari integrasi ekosistem yang solid, peluang co-branding dengan mitra global, hingga kolaborasi lintas industri. (mas)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories