Dan sejumlah proyek unggulan di lokasi premium seperti Sumba, Lombok, Sumbawa, dan Bali.
Salah satu proyek yang mencuri perhatian adalah Arya Sumba Kodi Resort, yang dibangun hanya dalam 14 bulan di wilayah terpencil, sebuah pencapaian logistik luar biasa. Sejak soft opening pada Juni 2025, tingkat okupansi mencapai 90% lebih selama musim liburan, bahkan ketika tahap pembangunan berikutnya masih berlangsung.
Setiap properti Arya Properties menawarkan pendekatan berbeda — dari managed apartments di Seminyak untuk passive income, hingga vila eksklusif di Sumbawa bagi mereka yang mencari ketenangan. Namun benang merahnya tetap sama: struktur legal leasehold hingga 80 tahun, kepemilikan yang transparan untuk investor asing, serta layanan manajemen penuh yang memudahkan proses kepemilikan.
Menurutnya, pihaknya memilih lokasi yang mungkin belum populer di peta investor, tapi justru di situlah ia melihat potensi asli, alam yang belum tersentuh, komunitas yang hangat, dan ruang untuk membangun sesuatu yang benar-benar bermakna.
Tidak seperti kebanyakan pendiri perusahaan besar yang mengambil jarak, Petr tetap aktif memimpin langsung setiap lini, dari inspeksi lapangan, rapat pemasaran, hingga komunikasi personal dengan investor. Budaya kerja Arya Properties menekankan disiplin, struktur, dan tanggung jawab, mulai dari aturan tidak merokok saat kerja hingga penekanan pada self-management.
Tak hanya membangun vila, Arya Properties kini bersiap memasuki ranah baru: menghadirkan beach club, restoran farm-to-table, dan pusat budaya yang mengangkat kerajinan lokal Sumba ke pasar global. Misi utamanya tetap konsisten: membangun dengan hati, memimpin dengan integritas, dan menciptakan pengalaman yang bermakna — bagi investor, wisatawan, maupun masyarakat lokal.
Ditekankannya, ia tidak tertarik hanya menjadi pengembang terbesar saja. "Tujuan saya adalah membangun dengan tanggung jawab, memenuhi janji kepada investor, dan meninggalkan jejak positif di komunitas yang kami layani. Ukuran keberhasilan kami bukan hanya ROI, tapi juga reputasi dan dampak jangka panjang,” jelasnya. (mas)