telkomsel halo

Schneider Electric gelar Innovation Day Batam 2025

08:01:00 | 26 Apr 2025
Schneider Electric gelar Innovation Day Batam 2025
JAKARTA (IndoTelko) - Seiring pesatnya pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara, Indonesia kian menegaskan posisinya sebagai pusat strategis bagi investasi dan inovasi infrastruktur data center. Dengan agenda nasional yang menekankan pada kesiapan artificial intelligence (AI), percepatan transformasi digital, dan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, Indonesia kini menjadi magnet bagi para pelaku infrastruktur digital global. Batam, khususnya, dengan cepat berkembang menjadi lokasi yang strategis, berkat insentif pemerintah karena statusnya sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan kedekatannya dengan pasar digital regional seperti Singapura.

Momentum ini tergambar dalam Schneider Electric Innovation Day Batam 2025, sebuah forum kolaboratif yang mempertemukan para pemimpin dari lembaga pemerintah, asosiasi industri, dan perusahaan infrastruktur digital untuk membahas kesiapan Indonesia dalam menghadapi pertumbuhan berbasis AI.

Acara ini menghadirkan pembicara seperti Imam Soejoedi, Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, dan Hendra Suryakusuma, Chairman Indonesia Data Center Provider (IDPRO), yang berbagi wawasan mengenai iklim investasi nasional serta peran strategis data center yang terus berkembang dalam mendukung ketahanan ekonomi.

Dikatakan Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Imam Soejoedi, Indonesia tidak hanya mencatat rekor baru dalam investasi digital, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai gerbang infrastruktur digital di Asia Tenggara.

"Sepanjang tahun 2024, realisasi investasi mencapai Rp1.714,2 triliun, tumbuh 20,8% dibandingkan tahun sebelumnya dan melampaui target sebesar 103,9% dari Rp1.650 triliun yang ditetapkan pemerintah. Khususnya di Kepulauan Riau, realisasi investasi tahun 2024 mencapai Rp35,36 triliun, dengan kontribusi Kota Batam sebesar Rp25,47 triliun,” ujarnya.

Menurutnya, untuk sektor pusat data dan telekomunikasi di Batam, investasi periode 20232024 tercatat sebesar Rp446,76 miliar, didominasi oleh PMA dari Singapura, Hong Kong, Amerika Serikat, Malaysia, dan India. "Ini menjadi sinyal kuat bahwa investor terus menaruh kepercayaan besar terhadap iklim investasi nasional. Melalui kebijakan yang mendukung kemudahan investasi, kawasan strategis seperti Batam, serta kolaborasi dengan pelaku industri yang visioner, kami berkomitmen menjadikan Indonesia sebagai fondasi masa depan digital kawasan ini,” katanya.

Sementara, Chairman Indonesia Data Center Provider (IDPRO), Hendra Suryakusuma, data center merupakan fondasi dari ekosistem digital masa depan, dan Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin di sektor ini—terutama melalui pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan dan berdensitas tinggi. "Kolaborasi strategis antar pelaku sektor swasta menjadi preseden penting dalam mempercepat transformasi digital nasional,” ujarnya.

Pasar data center di Indonesia tengah mengalami pertumbuhan yang luar biasa, didorong oleh meningkatnya konsumsi internet, ekspansi layanan digital, serta kebijakan pemerintah yang menegaskan pentingnya kedaulatan data lokal. Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2024, Indonesia menempati peringkat kedua di Asia Tenggara dalam hal kapasitas data center saat ini, yakni sebesar 202 MW, dan diproyeksikan akan tumbuh sebesar 268% dalam beberapa tahun mendatang.

Operator data center memprioritaskan pengembangan infrastruktur data center yang berkemampuan AI, berdensitas tinggi, dan hemat energi—selaras dengan kebutuhan teknologi sekaligus komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan. Salah satu inisiatif data center terbaru hadir dari BW Digital, perusahaan infrastruktur digital yang berbasis di Singapura. BW Digital kini memulai pengembangan data center pertamanya di Indonesia, memilih Batam sebagai lokasi strategis untuk mewujudkan visinya.

Dalam langkah strategis, BW Digital menjalin kemitraan teknologi strategis dengan Schneider Electric. Kolaborasi ini akan menghadirkan fasilitas data center yang siap mendukung AI, berdensitas tinggi, serta efisien—mengoptimalkan solusi komprehensif dari Schneider Electric.

Diungkapkan President Director Indonesia & Timor-Leste, Schneider Electric, Martin Setiawan, kemitraan ini lebih dari sekadar pembangunan infrastruktur, melainkan langkah strategis dalam membentuk masa depan ekonomi digital dan AI di Indonesia. Di Schneider Electric, pihaknya berkomitmen menghadirkan teknologi yang cerdas, terukur, dan berkelanjutan untuk mendukung generasi data center selanjutnya.

"Dengan menggabungkan keahlian global Schneider dalam manajemen energi dan visi strategis BW Digital, kami percaya Indonesia memiliki potensi kuat untuk memimpin kawasan ini dalam pengembangan infrastruktur berbasis AI,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Chief Business Officer - Data Center & Value-Added Services, BW Digital, Florent Blot menambahkan, ekonomi digital Indonesia berkembang pesat dan membutuhkan infrastruktur pendukung yang setara. Untuk menjawab lonjakan kebutuhan ini, BW Digital tengah membangun ekosistem digital terintegrasi di Indonesia, dengan Nongsa Digital Park (NDP) di Batam sebagai pusatnya.

"Ekosistem ini mencakup data center NDP1, kabel bawah laut Nongsa-Changi, serta jaringan fiber terrestrial Citra Connect. Kemitraan kami dengan Schneider Electric bukan sekadar proyek teknis—tetapi sebuah inisiatif strategis untuk membentuk lanskap digital masa depan Indonesia dan menjadikan Batam sebagai pusat digital utama, baik di tingkat nasional maupun regional,” jelasnya.

GCG BUMN
Kemitraan antara Schneider Electric dan BW Digital secara langsung mendukung Visi Indonesia Digital 2045 dan Strategi Nasional untuk AI, yang menargetkan penguatan kapabilitas komputasi nasional. Inisiatif ini akan menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung model bahasa besar (large language model/LLM), analitik real-time, serta berbagai aplikasi industri berbasis AI. (mas)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories