telkomsel halo

Bank Neo Commerce optimalkan layanan digital dengan cloud

04:54:21 | 10 Nov 2023
Bank Neo Commerce optimalkan layanan digital dengan cloud
Aplikasi Neo (dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah menjadi bagian penting dalam perkembangan industri jasa keuangan. Perubahan perilaku bertransaksi finansial para nasabah menuntut bank-bank konvensional memperkuat layanan keuangan digital untuk tetap relevan dan bertahan menghadapi persaingan yang semakin ketat.

Industri perbankan menemukan jawabannya pada solusi TIK berbasis cloud. Kondisi ini mendorong lonjakan permintaan terhadap solusi cloud dari industri jasa keuangan dalam beberapa tahun terakhir, seiring strategi perbankan yang ingin melakukan transformasi digital pada seluruh lini bisnisnya. Jika dimanfaatkan dengan baik, solusi cloud dapat menjadi jurus jitu yang efektif mendukung bank bertransformasi digital untuk memenangkan hati para nasabah dan berujung pada peningkatan kinerja perusahaan.

Salah satu bank konvensional yang terbilang sukses bertransformasi di era layanan keuangan digital adalah PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC). Bank berkode emiten BBYB ini berhasil mengubah tantangan menjadi peluang pada saat pandemi lalu. Melalui sentuhan teknologi finansial, BNC mampu menjangkau mereka yang belum memiliki rekening atau belum tersentuh layanan perbankan (underbanked).

Dalam perbincangannya dengan Eksekutif Editor-in-Chief Transform, Gavin Allen, Direktur Teknologi Sistem Informasi Bank Neo Commerce, Justin Chen mengatakan, pihaknya percaya bahwa ini adalah peluang besar. "Kami ingin membantu masyarakat Indonesia untuk mengakses lebih banyak layanan keuangan. Indonesia berkembang dalam fase yang sangat cepat. Kami berharap masyarakat awam, terutama di daerah terpencil, dapat mengejar ketertinggalan dengan memanfaatkan layanan BNC," ujarnya.

Transformasi digital BNC tidak semudah membalikan tangan. Proses yang dijalankan benar-benar dilakukan secara menyeluruh. Setelah menyadari ceruk pasar layanan keuangan digital yang belum tergarap optimal di Tanah Air, BNC mulai berpikir mengenai cara terefektif dan tercepat menjangkau nasabah hingga ke daerah yang terpencil sekalipun. Pilihannya jatuh kepada aplikasi mobile.

Ibarat bisnis online pada umumnya, kehadiran aplikasi mobile memberikan keunggulan kompetitif bagi pemilik bisnis. Berdasarkan data We Are Social, Indonesia memiliki 353,8 juta telepon seluler aktif di awal 2023, jumlah ini setara dengan 128 persen dari total populasi. Dengan pengguna internet mencapai 212,9 juta user dan penetrasi internet pada level 77 persen.

Seperti diungkapkan Justin, guna memaksimalkan layanan mobile ini, BNC harus membangun sistem baru yang fleksibel, dinamis dan aman untuk digunakan nasabah. Sistem ini harus mampu meyakinkan semua stakeholder di BNC untuk mengubah cara pandang mereka karena keberadaan sistem ini bakal mengganti cara kerja yang lama, mulai dari arsitektur TIK yang digunakan hingga struktur organisasi perusahaan.

"Ini seperti di arena balap mobil di mana Anda harus bisa cepat mengganti roda di tengah kompetisi sedang berlangsung. Itulah yang saya maksud dengan fleksibilitas. Kami tidak ada waktu untuk menunggu sampai mobil yang bagus selesai dibuat. Kami harus ikut balapan sekarang, apa pun yang terjadi," jelasnya.

BNC Pilih Solusi Huawei Cloud Stack

Untuk menyokong arsitektur TIK yang fleksibel tersebut, BNC menjatuhkan pilihannya pada Huawei Cloud Stack yang terbukti memudahkan mereka mengembangkan bisnis perbankan digitalnya. Huawei Cloud Stack mampu mengakomodasi perkembangan bisnis BNC yang semakin kompleks seiring peningkatan volume nasabah dan transaksi finansial.

Dengan pengalaman melayani pelaku industri jasa keuangan di berbagai belahan dunia, Huawei dapat mengisi peran sebagai caretaker sistem TIK BNC dengan sangat baik. “Kehadiran Huawei sebagai mitra TIK sangat menguntungkan kami, karena kami bisa lebih fokus mengejar capaian-capaian bisnis yang lebih optimal,” katanya.

Dengan moto layanan Everything-as-a-Service, Huawei Cloud Stack menawarkan layanan komputasi, penyimpanan dan jaringan sumber daya dari jaringan global tunggal, ditambah fitur layanan canggih yang menampilkan konvergensi big data-AI. Hal ini memberikan fleksibilitas, yang merupakan hal sangat penting bagi pelaku industri jasa keuangan, karena harus merespons dengan cepat terhadap perubahan kondisi pasar.

BNC menggunakan Huawei Cloud Stack karena kemampuannya yang mampu melibatkan teknologi kecerdasan artifisial dalam integrasi konvergensi pemrosesan big data di pusat data yang telah dimiliki oleh BNC. Hal ini untuk memastikan fungsi kontrol dan keamanan data berada sepenuhnya di tangan BNC. Bagi industri layanan finansial yang dinamis, data adalah aset berharga. Menggabungkan big data dengan AI memungkinkan pelaku industri jasa keuangan menangani transaksi dalam jumlah besar serta mengontrol risiko dengan lebih cerdas. Hal ini membantu perusahaan memahami pelanggan mereka dengan lebih baik, mengurangi risiko, dan meningkatkan efisiensi operasional.

Dalam memahami pelanggan dengan lebih baik, Huawei Cloud Stack juga menyediakan solusi operasional cerdas seperti call center agar dapat membantu perusahaan jasa keuangan dalam meningkatkan retensi nasabah. Terlebih lagi, Huawei Cloud Stack telah memiliki lebih dari 100 sertifikasi keamanan dan kepatuhan yang dapat membantu mitra industri keuangan memenuhi kepatuhan dan regulasi.

Pusat data dan solusi cloud yang disediakan oleh Huawei Cloud Stack tidak hanya membantu perusahaan jasa keuangan untuk bertahan, tetapi juga berkembang dan berinovasi. Dilengkapi dengan teknologi canggih serta solusi keuangan digital yang terintegrasi, solusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) seperti Huawei Cloud Stack dapat menjawab kebutuhan pelaku industri jasa keuangan yang ingin memperkuat layanan keuangan digital di tengah perbaikan literasi dan inklusi keuangan di Tanah Air.

BNC merupakan salah satu dari 13 bank digital yang ikut meramaikan pasar keuangan nasional. Jumlah bank digital diyakini akan terus bertambah seiring perkembangan teknologi yang kian pesat yang mendorong perubahan perilaku bertransaksi keuangan nasabah.

Setelah tiga tahun bertransformasi digital, BNC boleh dibilang menjadi salah satu bank digital yang konsisten berprestasi. Hingga Semester I/2023, aset BNC meningkat 36,63% menjadi Rp19,62 triliun pada Juni 2023, dibandingkan pada periode sebelumnya sebesar Rp14,36 triliun.

Pertumbuhan aset ini ditopang oleh penyaluran kredit sebesar Rp 10,11 triliun pada periode yang sama, melonjak 43,575% dibandingkan posisi Semester I/2022 sebesar Rp 7,04 triliun. BNC juga mencetak peningkatan dana pihak ketiga (produk tabungan dan deposito) sebesar 37,11% yoy menjadi Rp 15,23 triliun.

Berbagai layanan dan produk berbasis digital yang diluncurkan BNC dalam beberapa tahun terakhir mampu menjangkau nasabah yang lebih luas, baik secara individu, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), maupun skala korporasi.

Dari layanan pembayaran melalui QRIS sampai dengan transaksional Bisnis dan Payroll. Dengan demikian nasabah tidak hanya menggunakan layanan BNC di aplikasi neobank untuk kebutuhan tabungan dan investasi, tapi juga bertransaksi dengan berbagai produk dan layanan yang lebih luas yang menjadikan layanan BNC menjadi layanan perbankan berbasis digital pilihan utama masyarakat. (mas)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year