telkomsel halo

Halodoc ingatkan pentingnya menjaga kesehatan mental pada anak

06:39:50 | 24 Jul 2020
Halodoc ingatkan pentingnya menjaga kesehatan mental pada anak
VP Marketing Halodoc, Felicia Kawilarang
JAKARTA (IndoTelko) - Halodoc menggandeng Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK Indonesia) untuk melakukan edukasi yang bertujuan mengajak orang tua lebih memahami pentingnya menjaga kesehatan mental anak.

Bertajuk ‘#HaloTalks: Gangguan Mental pada Anak, Musuh yang Tak Terlihat’, sesi edukasi yang berlangsung menggunakan platform telekonferensi ini memaparkan tren kesehatan mental remaja saat ini dan juga berbagi tips praktis bagi orang tua untuk menghadapinya. Selain mengadakan sesi edukasi, keduanya juga mengumumkan kemitraan strategis dengan mendaftarkan 200 psikolog klinis yang tergabung dalam jaringan keanggotaan IPK Indonesia untuk memberikan layanan konsultasi secara daring melalui platform telemedicine Halodoc.

Inisiatif edukasi ini dilakukan mengingat berbagai statistik masih mengindikasi maraknya gangguan mental pada anak, khususnya di usia remaja. Di Indonesia, hasil Riskesdas 2018 menemukan bahwa prevalensi gangguan mental emosional remaja usia di atas 15 tahun meningkat menjadi 9,8% dari yang sebelumnya 6% di tahun 2013. Organisasi kesehatan Dunia (WHO) juga mencatat 15% anak remaja di negara berkembang berpikiran untuk bunuh diri, di mana bunuh diri merupakan penyebab kematian terbesar ketiga di dunia bagi kelompok anak usia 15-19 tahun.

“Kami percaya bahwa melindungi hak anak, termasuk dalam menjaga kesehatan mental mereka merupakan kunci keberhasilan untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas. Berupaya untuk selalu menjadi #TemanHidupSehat bagi masyarakat Indonesia, Halodoc ingin mengajak lebih banyak orang tua untuk semakin memahami pentingnya menjaga kesehatan mental pada anak sebagaimana mereka menjaga kesehatan fisik buah hati,” kata VP Marketing Halodoc, Felicia Kawilarang.

Di kesempatan yang sama, Psikolog Anak, Annelia Sari Sani, S.Psi, yang juga merangkap sebagai Ketua Satgas Penanganan COVID-19 IPK Indonesia mengungkapkan peranan kesehatan mental pada anak untuk menunjang kehidupan mereka saat dewasa.

“Gangguan mental pada usia anak hingga remaja dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan mereka termasuk menyebabkan masalah pada perilaku, gangguan emosional dan sosial, gangguan perkembangan dan belajar, gangguan perilaku makan dan kesehatan, hingga gangguan relasi dengan orang tua. Tidak seperti gangguan kesehatan lainnya, tanda-tanda gangguan kesehatan mental, terlebih pada anak, cenderung sulit untuk dilihat. Sehingga, penting bagi orang tua untuk lebih peka terhadap perubahan perilaku anak dan memberikan penanganan sejak dini, guna meminimalisasi risiko jangka panjang saat anak tumbuh dewasa,” katanya.

Sayangnya, masih banyak stigma negatif yang kerap diterima oleh penderita gangguan mental di Indonesia sebagaimana diungkapkan oleh Asaelia Aleeza selaku Co-founder Ubah Stigma, sebuah komunitas dengan misi meningkatkan kesadaran mengenai kesehatan mental untuk melawan stigma terhadap isu kesehatan mental.

“Saat kami berinteraksi dengan anak muda yang mengalami gangguan mental, stigma yang paling sering ditemui adalah rasa malu dan bingung. Mereka malu mengakui bahwa memiliki gejala-gejala gangguan mental serta tidak memahami solusi alternatif yang mereka miliki. Sehingga, saya percaya bahwa dengan membuka komunikasi dua arah secara lebih intensif dengan orang tua, maka penanganan gangguan kesehatan mental dapat dilakukan sejak dini, terlebih dengan kehadiran teknologi telemedicine seperti Halodoc yang mempermudah akses dan bantuan dari tenaga kesehatan profesional,” katanya.

Selain itu, keterbatasan kapasitas tenaga profesional dan fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan khusus kesehatan mental masih terbatas, khususnya di luar kota besar. Sehingga, kehadiran telemedicine diharapkan dapat menjadi salah satu solusi atas keterbatasan akses terhadap fasilitas kesehatan mental sebab siapapun yang memiliki ponsel pintar dengan akses internet dapat menikmati layanan konsultasi daring ini. Pemanfaatan telemedicine juga menjadi salah satu solusi deteksi dan konsultasi gangguan mental pada anak secara lebih mudah, aman, dan terjangkau dengan privasi yang tetap terjaga.

Halodoc juga mengumumkan kerja sama strategis dengan IPK Indonesia, sebuah organisasi profesi psikolog klinis terbesar di Indonesia dengan lebih dari 2.000 keanggotaan yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Pada tahap pertama, sebanyak 200 psikolog klinis IPK Indonesia telah resmi menawarkan layanan konsultasi kejiwaan bagi pengguna Halodoc. Dengan penambahan jumlah ini, Halodoc memiliki total 700 psikolog klinis dan juga psikiater untuk terus melayani kebutuhan masyarakat di seluruh tanah air melalui pemanfaatan teknologi.

Lebih lanjut, berdasarkan data internal dari Halodoc periode Februari hingga Mei, jumlah konsultasi dengan dokter jiwa terus mengalami peningkatan. Lonjakan yang sangat signifikan mulai terlihat saat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di bulan April dengan peningkatan pertumbuhan layanan konsultasi mencapai hampir 80% jika dibandingkan dengan bulan Maret. Jumlah konsultasi dengan dokter kejiwaan masih tercatat naik hingga puncak yang ada di bulan Mei.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year