telkomsel halo

Via digitalisasi, Advotics perluas bisnis UKM

07:28:00 | 19 Mar 2020
Via digitalisasi, Advotics perluas bisnis UKM
(Kiri ke Kanan) Chief Executive Office Advotics Boris Sanjaya menyerahkan apresiasi untuk Perwakilan Danone Indonesia, Ardhi Hiang Sawak (dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Tuntutan digitalisasi di berbagai industri di Tanah Air, membuat Advotics, startup SaaS berbasis di Indonesia yang berspesialisasi dalam rantai pasokan mengambil langkah cepat untuk memanfaatkan teknologi tersebut.

Baru-baru ini, Advotics menyasar perluasan bisnis lewat dukungan terhadap upaya digitalisasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Digitalisasi UKM menjadi isu penting di tanah air karena menurut data Kementerian Koperasi dan UKM pada 2018 tercatat sebanyak 783.132 usaha kecil dan 60.702 usaha menengah.
Menurut Co-Founder & CEO Advotics Boris Sanjaya, sebagai perusahaan yang berdiri dengan misi untuk mengatasi tantangan sebagian besar perusahaan dalam mengelola dan melacak operasional penjualan dan distribusi produk secara manual, Advotics ingin menjadi mitra UKM Indonesia dalam melakukan transformasi digital.

Pihaknya yakin Advotics mampu menyediakan platform berbasis cloud untuk mendigitalkan tenaga kerja, jaringan bisnis, serta aset dan produk fisik milik perusahaan.  “Pemanfaatan teknologi yang tepat sangat memungkinkan UKM untuk meningkatkan produktivitas dan performa bisnis karena sistemnya yang online dan dapat dengan mudah diakses kapan saja,” katanya

Pun Head of Growth Advotics, Venny Septiani mengungkapkan hal yang sama.  Venny menjelaskan terkait manfaat solusi Workforce Management System Advotics yang telah terbukti berhasil meningkatkan kunjungan tenaga pemasar ( salesman ) ke toko sebesar 40 persen dan penjualan hingga 53 persen.

“Sebanyak 40 persen pelanggan Advotics saat ini merupakan mereka yang termasuk dalam usaha kecil dan menengah, meskipun dari segi jumlah pengguna solusi tentunya berbeda,” kata Venny.

Dijelaskannya, tujuan utama solusi ini adalah mengubah data dari aktivitas perdagangan dan pekerjaan offline di lapangan menjadi data berguna yang bisa membantu tim manajemen dalam membuat keputusan bisnis penting seperti penetrasi penjualan, produktivitas, serta strategi penjualan ritel.

Terkait ekspansi bisnis UKM, Venny memberi contoh salah satu produsen produk minuman bubuk di Yogyakarta yang menggunakan solusi Advotics dapat meningkatkan jumlah karyawan sales dan merchandiser yang semula 20 menjadi 60. “Dengan adaptasi solusi Advotics, UKM tersebut dapat mendigitalkan bisnisnya sehingga mereka juga bisa lebih fokus dalam hal yang strategis seperti akuisisi toko baru, memastikan display barang dan optimalisasi stok produk,” tambahnya.

Dijelaskan Venny, Advotics didirikan dengan misi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi sebagian besar perusahaan karena masih mengandalkan metode offline dalam mengelola dan melacak operasional penjualan dan distribusi produk. Banyaknya dokumen yang harus dikelola secara manual, para pebisnis tersebut menghabiskan banyak waktu untuk pekerjaan rutin, bukan untuk yang bersifat strategis.

Advotics telah dipercaya oleh sejumlah brand dari segmen korporasi, yang meliputi ExxonMobil, HM Sampoerna (afiliasi dari Philip Morris International), Danone, Mulia Group, Saint Gobain, Nutrifood, dan Indosurya. (sg)

 

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year