telkomsel halo

Sarana Menara raih laba Rp2,2 triliun di 2018

13:41:52 | 29 Mar 2019
Sarana Menara raih laba Rp2,2 triliun di 2018
JAKARTA (IndoTelko) - PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) berhasil meraih laba bersih Rp2,2 triliun sepanjang 2018 naik 4,8% dibandingkan 2017 sebesar Rp2,1 triliun.

Dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), penyedia menara ini berhasil meraih pendapatan sebesar Rp5,87 triliun sepanjang 2018 atau naik 9,9% dibandingkan periode sama 2017 sebesar Rp5,3 triliun.

Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) di 2018 sebesar Rp4,93 triliun naik 7,1% dibandingkan 2017 sebesar Rp4,6 triliun.

Sarana Menara memiliki 17,437 menara sepanjang 2018. Ada 3,900 order sewa baru diterima sepanjang 2018. 

Untuk Fiber optik, perseroan telah menggelar 9,400 km sepanjang 2018. Perseroan telah memiliki pesanan untuk menggelar 13,600 km kabel optik.  

Sementara untuk bisnis penyediaan akses melalui satelit, perseroan akan menyediakan 3.200 VSAT. 

Perseroan membidik 3 ribu tenancy baru pada 2019 dimana 1.500 diantaranya telah ada di pipeline sejak Desember 2018.

Perseroan juga menyatakan keberhasilan  pembaruan perjanjian sewa (renewal) dan perpanjangan sewa (extension) atas lebih dari 9.000 titik sewa menara (leases) yang jangka waktunya akan berakhir dalam kurun waktu empat tahun mendatang dari dua penyewa terbesar yakni XL dan Tri Indonesia.

Masa sewa akan diperpanjang untuk periode sepuluh tahun yang akan datang yang berlaku efektif sejak tanggal penandatanganan dengan masa sewa terpanjang sampai dengan 2032. 

Sebagian dari kontrak yang diperbarui akan efektif di tahun 2019. Seluruh perpanjangan sewa ini berdenominasi Rupiah dan sudah sesuai dengan peraturan dari Bank Indonesia mengenai ketentuan mata uang dalam transaksi di Indonesia.

Tarif dasar (base rate) sewa bulanan untuk kontrak-kontrak perpanjangan ini konsisten dengan tarif TOWR untuk pembangunan menara baru (build-to-suit) dan sewa lokasi.

Wakil Direktur Utama Sarana Menara Adam Gifari menyatakan pembaruan perpanjangan sewa ini memperpanjang rata-rata usia kontrak menara menjadi sekitar 7,5 tahun.

"Hal-hal ini berdampak kepada peningkatan total nilai kontrak yang kami miliki dari semua lini bisnis dari senilai Rp 26,1 triliun menjadi Rp 43,1 triliun dengan jatuh tempo kontrak hingga tahun 2032 termasuk tambahan dari penandatanganan umbrella agreements," ujar Adam.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year