Jurus AWS rayu startup di Indonesia

10:40:18 | 21 Sep 2018
Jurus AWS rayu startup di Indonesia
Chief Technology Officer Amazon.com Dr Werner Vogels(dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Amazon Web Services (AWS) siap mendukung perkembangan startup dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk memajukan ekonomi digital di Indonesia.

Chief Technology Officer Amazon.com Dr Werner Vogels mengungkapkan jika andalan para startup itu adalah cloud computing, yang target pasarnya untuk semua kalangan, mulai dari startup, UKM, korporasi, sampai institusi pemerintahan sekalipun.

Cloud computing, yang biasa dikenal sebagai cloud adalah layanan komputasi on-demand yang terdiri dari server, penyimpanan, database atau jaringan melalui internet. Solusi ini diharapkan memungkinkan startup atau perusahaan rintisan, serta usaha kecil dan menengah di Indonesia untuk berinovasi, meningkatkan keamanan dan kelincahan dalam berusaha

Dalam acara AWS Startup Day yang digelar di Jakarta pada 20 September 2018 mengatakan bahwa cloud akan meningkatkan kapasitas perusahaan lokal.

Amazon Web Services (AWS), anak perusahaan dari Amazon.com, yang menyediakan platform komputasi awan on-demand untuk individu dan organisasi di seluruh dunia, telah membantu beberapa startup dan UKM di Indonesia.

AWS telah mengubah biaya untuk memulai bisnis secara radikal. Sementara nilai investasi dari para pemodal ventura pada perusahaan rintisan telah meningkat dua kali lipat sejak dibukanya layanan AWS. Selain itu lebih banyak investasi yang mendapatkan return yang lebih tinggi secara signifikan

Managing director AWS Nick Walton untuk wilayah ASEAN, mengatakan bahwa teknologi AWS memungkinkan pelanggan, termasuk perusahaan berskala besar, untuk meningkatkan fleksibilitas dan kelincahan mereka. Dia menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan berskala besar perlu berinovasi seperti yang dilakukan startup untuk mendapatkan pijakan yang kuat di era digital.

Nick mengharapkan bahwa AWS dapat membantu perusahaan rintisan meningkatkan operasi mereka dan memperluas skala bisnisnya. AWS juga telah membentuk kemitraan dengan inkubator, akselerator, dan investor pemula untuk mendukung startup.

Traveloka sebagai perusahaan rintisan yang menyediakan layanan pemesanan tiket pesawat dan hotel secara online adalah salah satu pengguna layanan AWS di Indonesia.

VP of Engineering Traveloka Denni Gautama menjelaskan dengan menggunakan AWS, manfaat yang didapatkan adalah bisa membawa produk baru ke pasar lebih cepat dari sebelumnya, bisa mengerjakan lebih banyak hal dengan lebih sedikit usaha serta menciptakan keluwesan, scalability, keandalan dan keamanan.

CEO HaloDoc Jonathan Sudharta menyatakan bahwa sebagai penyedia aplikasi solusi kesehatan, HaloDoc mengandalkan layanan cloud dari AWS. AWS membentuk sistem jaringan data kesehatan termasuk lebih dari 1000 apotek, ratusan rumah sakit dan ribuan para mitra dokter.

Menurutnya dengan menggunakan AWS, pihaknya bisa lebih cepat memasuki pasar karena hal ini sangat kritis bagi perusahaan rintisan, mengurangi waktu untuk memelihara infrastruktur sehingga bisa lebih fokus pada feature yang disukai para pengguna, dan skalabilitas yang lebih mudah terutama pada waktu-waktu yang sibuk.

AWS mengklaim jika layanan cloud miliknya mampu menciptakan produk dengan cepat, menghemat lebih banyak ongkos produksi sehingga bisa meningkatkan skala ekonomi perusahaan, dan yang terpenting adalah memberikan keamanan bagi data konsumen.

"Jika kamu ingin memulai merintis usaha, tak perlu pikir panjang. Lakukan saja secepat mungkin. Yang terpenting dalam membuat startup adalah Security harus menjadi prioritas utama," ujar Vogels.

Pada kuartal pertama tahun ini, pendapatan AWS telah naik sebesar 49%, dengan total penghasilan US$1,4 miliar. AWS berkontribusi sekitar 11% dari total revenue Amazon di kuartal ini.(tp)

Artikel Terkait
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories