telkomsel halo

Belanja `mobile games` kian jumbo

07:47:30 | 22 Mar 2018
Belanja
JAKARTA (IndoTelko) – Belanja mobile games terus membesar mengalahkan industri game konsol dan komputer pribadi (PC).

Demikian salah satu hasil riset “Gaming Spotlight, 2017 Review" yang dikeluarkan App Annie dan International Data Corporation (IDC).

Laporan tersebut menyajikan tiga tema utama: Pertama, skala industri mobile gaming  yang sudah menjadi relatif  besar dan kecepatan pertumbuhan industri tersebut yang sekarang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada industri game konsol dan komputer pribadi (PC).

Kedua, melesatnya pamor game live player vs. player (PvP) atau co-op multiplayer ke puncak tangga game terlaris tahun lalu, dan pasar Asia Pasifik yang terus bangkit untuk mendominasi pasar global, tidak hanya dalam belanja konsumen, tapi juga dalam awal mula game dan inovasi gameplay.

Belanja langsung  game mobile telah melampaui total pengeluaran gabungan untuk game konsol dan PC, dan total pengeluaran untuk game di telepon seluler sebanyak lebih dari sepertiga pada 2017, dibandingkan dengan selisih satu digit pada 2016. Selain itu, belanja game berkontribusi hampir 80% dari gabungan total belanja konsumen di iOS gabungan dan Google Play, dan 35%  dari seluruh unduhan di seluruh dunia.

"Game mobile berhasil memperlebar jaraknya secara global pada 2017. Belanja game mobile tersebut mencapai 2.3x belanja untuk game PC dan 3.6x untuk game konsol. Dengan jumlah perangkat mobile di seluruh dunia yang telah mencapai miliaran, aplikasi tersebut kini menjadi platform untuk pasar game yang luas, untuk gamer umum maupun profesional. Aplikasi memungkinkan mereka bermain kapan pun dan di mana pun mereka inginkan,” kata SVP Research, App Annie Danielle Levitas dalam keterangan, kemarin.

Dua game terlaris di dunia pada iOS dan Google Play pada 2017 menawarkan gameplay PvP. Hal ini menunjukkan bahwa selain elemen multiplayer sekarang mungkin diimplementasikan di perangkat seluler, elemen tersebut kini populer dan menguntungkan.

Naiknya Honor of Kings, Lineage 2 Revolution (Netmarble), Fantasy Westward Journey (NetEase) dan Lineage M (NCSOFT) ke puncak tangga penjualan game mobile terlaris membuktikan bahwa game live multiplayer telah menjadi tren dalam dunia game dan bahkan dianggap sebagai olahraga.

Tahun 2017 menjadi tahun pertama yang mencatat tiga game PvP memimpin tangga game terlaris di iOS, Google Play, dan konsol (Pokémon Sun / Pokémon Moon, yang diterbitkan The Pokémon Company dan Nintendo 3DS / 2DS,  berada di puncak game mobile terlaris, dan menampilkan game live PvP).

Sementara itu, survei IDC terhadap gamer di AS pada kuartal ketiga 2017 mengungkap bahwa pangsa pasar live PvP atau co-op (34%) lebih rendah dibandingkan dengan pangsa pasar gamer PC atau konsol (diatas 44%), namun selisihnya telah menurun ketimbang kuartal ketiga 2016. Survei yang sama menunjukkan bahwa lebih banyak gamer muda dan pria yang bermain game live PvP atau co-op dibandingkan dengan gamer ponsel pintar dan perangkat genggam yang tidak bermain game tersebut.

Gamer live PvP atau co-op di AS cenderung menghabiskan uang untuk game pada ponsel pintar atau perangkat genggam, dan cenderung bermain game yang sama setidaknya lima jam dalam seminggu.

“Game live multiplayer pada perangkat ponsel pintar dan tablet  mengalami kemajuan yang berarti pada 2017,” kata Research Director of Gaming and AR/VR, IDC Lewis Ward.

Diungkapkannya, Clash Royale, ROBLOX dan Hearthstone: Heroes of Warcraft adalah menjadi game dari produsen Barat yang sudah lama populer, tapi pengembang dari Asia Pasifik telah berhasil menciptakan game  live PvP dan co-op yang mampu bersaing dan bahkan melebihi pesaingnya dalam skala dan kecanggihan.

Pertumbuhan yang pesat di beberapa pasar besar, terutama Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan, telah membantu mendorong game mobile mendaki lebih tinggi pada 2017.

Semua pasar mencatat peningkatan dalam belanja game mobile tahun tersebut dan 60% dari total belanja tersebut dilakukan di Asia Pasifik – pasar ini mencatat peningkatan pangsa pasar dibandingkan 2016.

Dengan kian meningkatnya popularitas game seperti PUBG: Exhilarating Battlefield dan PUBG: Army Attack pada perangkat mobile, model game multiplayer diprediksi akan memberikan dampak langsung terhadap game mobile pada 2018, terutama di Asia Pasifik.(wn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year