Platform Gilkor bidik pengelola mall

09:46:43 | 06 Feb 2018
Platform Gilkor bidik pengelola mall
CEO Gilkor Sinartus Sosrodjojo (ist)
JAKARTA (IndoTelko)  – Perusahaan rintisan (startup) Gilkor menawarkan inovasi sistem yang disebut ELYS, atau Engagement Loyalty System untuk meningkatkan loyalitas dari pengunjung pusat perbelanjaan (mall).

ELYS telah berhasil dimplementasikan di 4 mall besar di Indonesia: Pacific Place, PIK Avenue, Mall of Indonesia dan Grand Galaxy Park. Pacific Place akan menggunakan sistem online Gilkor pada bulan Februari 2018 dan saat ini Gilkor juga telah melakukan pendekatan dengan 10 potensi klien besar lainnya.

Gilkor pada awalnya didirikan pada tahun 2010 sebagai sistem promo kartu kredit, sejak awal menyadari bahwa bisnis ritel yang memiliki toko fisik akan menghadapi tantangan di masa depan sehingga Gilkor menciptakan suatu solusi.  

Sistem ELYS all-in-one Gilkor telah membantu manajemen mal untuk meningkatkan loyalitas pelanggan dan jumlah pengunjung dengan memonitor apa yang pelanggan inginkan dan bagaimana berinteraksi yang tepat, berdasarkan data pelanggan.

CEO Gilkor Sinartus Sosrodjojo mengungkapkan sebelumnya, data pelanggan mall dan perusahaan ritel besar ini terdapat di berbagai tempat dan tidak beraturan.

“Sistem kami membantu menarik data yang relevan dan mengkoordinasikannya dengan departemen yang tepat, dengan cara yang lebih sederhana dan hemat biaya. Misalnya, fitur voucher digital kami yang membantu menyederhanakan proses penyebaran kupon sambil memberikan perlindungan terhadap kasus penipuan. Manajemen juga dapat menggunakan sistem ini untuk menetapkan target dan mengidentifikasi area yang harus mereka kembangkan. Semua ini terdapat dalam satu dashboard sederhana yang mudah untuk digunakan dan dimengerti," katanya dalam keterangan, kemarin.  

Menurutnya, satu-satunya cara untuk bersaing dengan sukses di pasar ritel yang ramai adalah dengan mempertahankan dan mengembangkan basis pelanggan dengan cara meningkatkan tingkat interaksi dengan pelanggan.

Untuk melakukan itu, ritel perlu mengidentifikasi dan memahami kebiasaan pelanggan mereka, untuk dapat menentukan interaksi yang tepat. Mereka harus selalu berhubungan dengan konsumen agar tidak kalah dalam persaingan. Di satu sisi, toko ritel kecil justru pandai dalam melakukan strategi ini. Mereka mengenal pelanggan mereka secara pribadi.

Sedangkan Gerai retail dan mall besar,  seringkali tidak mengetahui identitas pelanggan mereka. Banyak dari mereka masih menganggap  pengunjung atau pelanggan sebatas angka pada laporan keuangan mereka.

"Sistem Gilkor telah membantu kami dalam menyederhanakan analisa  dan  mengumpulkan data pelanggan kami. Sistem ini telah memungkinkan kami untuk  memonitor dan  mengambil langkah yang tepat berdasarkan data pelanggan kami. Dengan kombinasi ini, Gilkor telah sukses menggabungkan berbagai hasil operasional ke dalam satu dashboard yang mudah digunakan  sehingga kami dapat bergerak lebih cepat  untukmencapai target,” kata COO Agung Sedayu Retail Indonesia David Hilman.

Asal tahu saja, Indonesia adalah salah satu pasar dengan prospek pertumbuhan konsumen yang paling menjanjikan di dunia. Accenture memproyeksikan  jumlah konsumen di Indonesia akan tumbuh sekitar 30 juta orang pada tahun 2020, dengan kenaikan enam kali lipat nilai pasar barang dan jasa konsumen negara dari US$ 1,3 miliar pada tahun 2015 menjadi US$ 7,9 miliar pada tahun 2020.

Bisnis ritel yang memiliki toko fisik, seperti mall dan retail saat ini menghadapi persaingan yang semakin ketat, terutama karena  pola belanja online konsumen Indonesia yang diperkirakan akan semakin meningkat seiring perkembangan jaringan broadband di seluruh negara.

Tidak hanya itu, hiburan digital seperti film dan permainan online telah menyita waktu mereka yang seharusnya bisa dihabiskan untuk berkunjung ke mall dan gerai ritel.(wn) 

Artikel Terkait