JAKARTA (IndoTelko) – Sebagai perusahaan penyedia solusi di industri telekomunikasi Indonesia, Huawei selalu konsisten dan berkomitmen untuk ikut serta mendukung kemajuan ICT di Tanah Air. Tak terkecuali sektor perbankan yang sudah masuk era digitalisasi. Hal ini dikatakan Mohamad Rosidi, Director ICT Strategy & Marketing Huawei Indonesia.
Menurut Rosidi, saat ini industri perbankan susah menuju ke era digital. Hal ini tentunya akan mempermudah masyarakat untuk melakukan pembayaran. “Saat ini boleh jadi sebagian masyarakat terutama pengguna smartphone mulai memaksimalkan ponselnya untuk melakukan pembayaran dan sejenisnya. Menyimpan uang cash dalam dompet sudah bukan hal yang lazim lagi. Bentuk dompet fisik sudah beralih ke dompet digital dalam sebuah aplikasi perbankan,” katanya dalam Huawei Media Day akhir tahun beberapa waktu lalu.
Hal ini pun terlihat dari kebiasaan nasabah yang sudah tidak sering berkunjung ke bank dan memaksimalkan fasilitas internet dan menjalankan serta mengakses layanan
mobile banking.
Pemerintah saat ini sedang fokus-fokusnya untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi digital di Asia Tenggara pada tahun 2020. Melalui program Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), transaksi non-tunai akan menjadi pilihan yang tepat untuk transparansi dan perhitungan pajak yang lebih baik. Di samping itu, terdapat beberapa keuntungan utama dengan diterapkannya transaksi non-tunai, seperti transaksi yang lebih aman, mengurangi risiko penggunaan tunai, biaya penggunaan yang rendah, kemudahan penggunaan dan efisiensi, mendukung regulasi finansial, serta risiko yang lebih rendah terhadap praktik penipuan dan pencucian uang.
Dikatakan Rosidi, untuk membuat segalanya terkoneksi, mengubah sistem kerja mereka yang saat ini sangat bergantung pada transaksi digital, dibutuhkan platform infrastruktur yang siap untuk memenuhi kebutuhan finansial nasabahnya. “Huawei menawarkan 3 aspek penting, yakni Inovatif, Aset Ringan (
Asset-Light) dan Handal,” katanya.
Pertama, aspek Inovatif yang menawarkan layanan keuangan inklusif untuk meningkatkan pengalaman pengguna, membedakan layanan keuangan, memiliki saluran yang beragam, dan di saat yang bersamaan memberikan transaksi yang bersifat
real-time, dimanapun dan kapanpun. Kedua, aspek Aset Ringan
(Asset-Light), yang memungkinkan bank untuk menarik dan melayani nasabah mereka dengan biaya yang lebih rendah, tanpa investasi untuk membuka kantor cabang, meraih target nasabah dengan jaringan agen, serta mengurangi biaya belanja modal (capex) dan biaya operasional (opex). Ketiga, aspek Handal (
Reliable), yang memposisikan bank sebagai penyedia layanan yang terpercaya dengan jaminan kehilangan data, 99,99% kehandalan, dan jaminan keamanan.
Platform infrastruktur yang disediakan oleh Huawei menjadi solusi yang sempurna dan dapat mendukung industri perbankan di Indonesia di era digital ini, sehingga memungkinkan bank untuk mengakomodir perubahan tren dan kebutuhan nasabah, dan disaat yang bersamaan meningkatkan kualitas layanan bank untuk jangka panjang.
Hingga saat ini, solusi infrastruktur Huawei telah digunakan oleh bank-bank terkemuka di Indonesia, terutama untuk komputasi awan, Big Data, server, jaringan, dan alat penyimpanan, untuk memperkuat infrastruktur perbankan. Huawei menyediakan platform infrastruktur yang tangguh dan handal untuk mendukung transformasi digital bank yang dapat menyediakan pembayaran digital bagi para nasabah. Melalui kolaborasi yang bersifat saling menguntungkan antara Huawei dengan pelanggan serta para mitra, Huawei menyediakan platform layanan finansial dengan standar dan praktik global bersama dengan para pakar di dunia untuk industri ini.
Saat ini Huawei Enterprise Business Group (EBG) membantu proses digitalisasi industri global dengan melayani lebih dari 500 pelanggan dari industri vertikal, yang meliputi sektor pemerintahan, transportasi, energi, finansial dan penyedia layanan internet (ISP), dengan memanfaatkan kekuatan komputasi awan, jaringan, Big Data, dan Internet of Things (IoT) dalam platform yang terbuka, fleksibel, teruji, dan aman. Di Indonesia, Huawei EBG bekerja secara berdampingan dengan para mitra lokal dengan lebih dari 100 mitra jaringan, 5 mitra solusi, 5 mitra layanan dan lebih dari 80 pakar ahli bersertifikat untuk membuat ekosistem yang kolaboratif dan saling menguntungkan. (sg)