telkomsel halo

Ini siasat menghadapi online travel agent

13:34:00 | 18 Dec 2017
Ini siasat menghadapi online travel agent
Arief Yahya (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Kementrian Pariwisata (Kemenpar) mengaku tengah menyiapkan sejumlah siasat untuk menghadapi Online Travel Agent (OTA) yang kian dominan perannya di era digital untuk sektor pariwisata.

“Digitalisasi tak bisa ditolak, itu keniscayaan. Pilihannya Anda Turun (ikut bermain digital) atau diam menunggu mati. Nah, untuk ikut “turun” itu ada banyak cara seperti berkolaborasi atau berkompetisi dengan pemain OTA itu,” ungkap Menteri Pariwisata Arief Yahya kala menjadi pembicara di diskusi #DigitalizingWinderfulIndonesia, pekan lalu.

Pria yang akrab disapa AY itu mencontohkan yang dilakukan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dengan membentuk platform Bookingina.com untuk berkompetisi dengan pemain OTA seperti  Airbnb.

“Itu saya senang sekali yang dilakukan PHRI. Artinya mereka sudah tahu trennya kedepan memang digital.  Sebuah kenyataan seluruh negara menerima Airbnb dengan persyaratan. Sesuatu yang lebih murah dan mudah itu tidak boleh ditolak," kata Arief.         

Diingatkannya, saat ini pelanggan industri pariwisata mengalami perubahan dimana  70% orang  search dan share menggunakan digital. Lifestyle sudah semakin personal, mobile, dan interaktif.

“Bagi saya customer minta yang lebih mudah, lebih banyak, dengan harga lebih murah. Sekarang ini zamannya you get more, you pay less. Digital Revolution is a Natural Revolusion. Itu yang selalu saya katakan. Selama ada excess capacity akan menimbulkan economic sharing,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, tengah disiapkan alternatif regulasi bagi pemain akomodasi dengan segmen Peer to Peer (P2P).  Dalam framing regulasi itu dilihat regulatory coverage dengan membagi layanan dua yakni few hotel dan many hotel yang akan berlaku nasional.

Sementara jika dilihat dari maksimum penyewaan nantinya akan dibagi untuk few hotel selama 360 hari dan many hotels 180 hari. Para pemain OTA pun tak akan dikenakan pajak. Sedangkan untuk izin bagi few hotel tak membutuhkan, sedangkan many hotels cukup mendaftar. Untuk standarisasi bagi few hotels harus  memenuhi standar Svc.

Jika mengacu ke luar negeri, pemain seperti Airbnb memang diatur untuk beberapa  hal. Misal, di Jerman platform ini harus mendaftar ke pemerintah daerah dan dikenakan pajak wisata dan bisnis. Di Paris tak ada kewajiban lisensi bagi Airbnb namun tetap tak lolos dari kewajiban pajak.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year