telkomsel halo

Qualcomm vs Apple makin memanas di Tiongkok

12:31:54 | 14 Okt 2017
Qualcomm vs Apple makin memanas di Tiongkok
JAKARTA (IndoTelko) - Pertempuran antara Qualcomm dan Apple soal persaingan usaha tak sehat makin memanas.

Dilansir Android Central (13/10), Qualcomm mengeluarkan pernyataan yang meminta Apple untuk menghentikan produksi iPhone di Tiongkok.

Persaingan keduanya memang mulai memanas sejak awal 2017, ketika Apple mengeluarkan tuduhan ke Qualcomm yang melanggar persaingan tidak sehat.

Juru bicara Qualcomm Christine Trimble menilai Apple telah melanggar hak paten dari perusahaan pembuat chip itu. Tiongkok sengaja menjadi sasaran karena sebagian besar produksi iPhone dilakukan di negara itu.

Kabarnya ada tiga hak paten milik Qualcomm yang dilanggar Apple, salah satunya adalah teknologi Force Touch di semua produksi iPhone sejak versi 6S dikeluarkan. "Ini adalah contoh dari penggunaan teknologi Qualcomm oleh Apple untuk meningkatkan keuntunganya," katanya.

Qualcomm memasukkan tuntutannya ke pengadilan di Beijing pada 29 September lalu.   

Sebelumnya, masih dari dataran Asia, Qualcomm dikenakan denda oleh Komisi Dagang Taiwan senilai US$ 774,14 juta karena melanggar antimonopoli dengan chip mereka.

Komisi mengatakan Qualcomm memonopoli pasar chip dengan modem mereka, yang memberikan sambungan nirkabel data untuk perangkat mobile, dan menolak memberikan izin teknologi kepada pemain lainnya.

Qualcomm menyatakan keberatan dengan keputusan tersebut. Jika keputusan resmi sudah keluar dalam beberapa pekan ke depan, mereka akan mengajukan banding.

“Denda itu tidak ada hubungan rasional dengan jumlah pendapatan atau aktivitas Qualcomm di Taiwan. Qualcomm akan mengajukan banding terhadap nilai denda dan metode yang digunakan untuk menghitungnya,” kata Qualcomm.

Kasus di Taiwan ini menambah catatan ke bisnis Qualcomm, yang antara lain menjual chip dan memberi lisensi paten yang berkaitan dengan bagaimana chip dipasang ke ponsel untuk menghubungkan data ke perangkat.

Meski tuduhan legal berbeda-beda pada setiap kasus, secara garis besar mereka menduga Qualcomm menggunakan posisi dominan di pasar untuk chip modem dan menerapkan biaya yang dianggap tidak adil untuk paten.

Desember lalu, regulator Korea mendenda mereka sebesar US$854 juta karena melanggar undang-undang kompetisi. Qualcomm pernah didenda Tiongkok sebesar US$975 juta pada 2015 lalu.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year