Indonesia anggap Alibaba sebagai pesaing di ekonomi digital

12:35:05 | 02 Okt 2017
Indonesia anggap Alibaba sebagai pesaing di ekonomi digital
JAKARTA (IndoTelko) – Indonesia menganggap raksasa eCommerce asal Tiongkok, Alibaba, sebagai  salah satu pesaing di masa depan dalam pasar ekonomi digital.

“PDB kita 2016 hampir US$ 1.000 miliar, pada 2030 nanti akan US$ 2.4 triliun. Indonesia akan jadi kekuatan 5 besar ekonomi dunia in term of GDP. Siapa pesaing kita dalam kurun waktu 5 Tahun ke depan? Pesaing kita itu Alibaba. mengapa? Alibaba tidak mengenal batas negara dan bisa membesar. Apa yang kita pikirkan, pertimbangkan dan putuskan saat ini adalah untuk ke depan hasilnya. Kita tidak hanya memikirkan saat ini. memang ada program quick win yang hasilnya segera akan tetapi kita di saat ini adalah untuk masa depan,” papar Menkominfo Rudiantara saat menggelar video conference dengan  masyarakat Indonesia di Amerika Serikat, seeprti  disiarkan laman Kominfo, kemarin.   

Rudiantara juga memberikan penekanan bahwa Indonesia saat ini menjadi drivernya ASEAN dan core-nya ASEAN. Dengan pertumbuhan ekonomi yang tumbuh bagus serta kondisi kestabilan bagus, Indonesia adalah masa depan investasi dunia.

Selanjutnya Rudiantara menerangkan Indonesia berkembang sangat cepat. “Kemajuan dunia eCommerce kita harus bukan dengan menentangnya, kita harus maraihnya, merangkulnya untuk mengambil kesempatan yang lebih besar. 2 tahun lalu kami bersama Presiden Joko Widodo ke San Francisco, Indonesia belum memiliki pelaku digital yang mencapai tahapan unicorn, namun sekarang sudah ada setidaknya 2 unicorn dan beberapa menuju unicorn,” katanya.

Kemajuan di Indonesia tidak lepas dari dorongan pembentukan ekosistem yang mendorong eCommerce.  
Sebagaimana diketahui roadmap eCommerce mencakup 7 isu penting yaitu : a) SDM/Talent, b) Pendanaan, c) Logistik, d) Perlindungan Konsumen, e) Perpajakan, f) Cyber Security, dan g) Infrastruktur Komunikasi yang dituangkan ke dalam 31 inisiatif yang harus dilakukan untuk dapat mencapai target US$ 130 miliar nilai transaksi eCommerce pada 2020.  

Terkait masalah pendanaan untuk startup, Rudiantara menjelaskan bahwa salah satu dari 31 inisiatif dalam roadmap eCommerce adalah mengenai pendanaan startup yang saat ini sedang disusun skemanya oleh Menteri Keuangan.

Level of maturity dari startup juga perlu pertimbangan (take into account) karena perlu strategi yang berbeda based on maturity levelnya. Untuk tahun 2017 ini, startup yang telah tumbuh dan sangat potential kita dorong dan fasilitasi untuk bertemu dengan kalangan venture capital.

Hal ini telah dimulai dari pertengahan September lalu dengan investor dari Jepang dan saat ini dalam roadshow di Amerika Serikat salah satu programnya adalah memfasilitasi pertemuan dengan venture capital.

Untuk masalah talent, sudah dilakukan pendekatan dengan Mendikbud dimana quick wins-nya adalah memasukkan materi coding ke dalam kurikulum SMK. Namun, kedepannya Rudiantara berharap kurikulum coding sudah diperkenalkan sejak dari SMP.

Saat ini juga sedang dijalankan project homeschooling for coding dimana tahun ini ada sekitar 20 anak yang menjadi pilot projectnya. Di tahun kedua, Rudiantara meminta kepada perusahaan-perusahaan seperti Tokopedia dan Gojek untuk menyediakan kesempatan magang bagi 20 anak tersebut.

Terkait masalah patent, saat ini sudah ada UU tentang Paten (Kekayaan Intelektual) yang dikeluarkan pada Tahun 2016.(wn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories