telkomsel halo

Integrasi ATM LINK dilakukan bertahap

06:16:59 | 12 Jun 2017
Integrasi ATM LINK dilakukan bertahap
ilustrasi
JAKARTA (IndoTelko) – Integrasi ATM yang dikelola Himpunan Bank Negara (Himbara) akan dilakukan secara bertahap untuk menjaga kualitas layanan bagi nasabah.

Jaringan ATM LINK terdiri dari Bank BTN, BRI, BNI, dan Mandiri. ATM LINK akan dikelola PT Jalin Pembayaran Nusantara (JPN) sebagai entitas perusahaan prinsipal switching.

“Memang akan dilakukan secara bertahap. Ada penyesuaikan jadwal akibat customer experience yang sempat menurun karena fitur ATM LINK Himbara yang lebih sedikit dibandingkan dengan fitur asalnya. Sehingga pelaksanaan sinergi ATM di jadwal ulang,” ungkap Direktur BRI Indra Utoyo kepada IndoTelko, kemarin.

Seperti diketahui, Telkom dan Himbara sepakat merintis hadirnya National Payment Gateway (NPG). Langkah awal dimulai dengan dibentuknya perusahaan prinsipal yang akan memfasilitasi proses switching transaksi di antara bank-bank Himbara. Branding dari sinergi ini adalah LINK.

Dalam rencana awal pada tahun ini, Himbara akan menggabungkan 50.000 EDC pada tahun ini. Sebagai gambaran saat ini jumlah EDC Himbara ada sebanyak 545.740 unit.

Efektif Januari 2018 rencananya seluruh transaksi ATM Link akan sepenuhnya dikelola oleh Jalin Pembayaran Nasional (JPN).    

Pada Januari 2018 nanti, setidaknya JPN sudah diperkuat 500 tenaga Sumber Daya Manusia dan akan mulai efektif beroperasi. (Baca: Switching ATM)

Saat ini, mayoritas kepemilikan JPN masih dimiliki Telkom. Setelah induk usaha (holding) BUMN sektor keuangan terbentuk, saham JPN akan diambil alih oleh induk usaha. (Baca: PT JPN)

Himbara akan menambah ATM Himbara Link menjadi 30.000 ATM yang terintegrasi dari 10 ribu ATM yang sudah terealisasi. Jumlah ATM Himbara yang mencapai 30.000 ATM ini, merupakan 49,3%  dari total ATM bank BUMN pada akhir 2016 yang tercatat sebanyak 60.753 ATM. Selain menambah jumlah ATM, Himbara juga akan menambah fitur di ATM Link Himbara menjadi 52 fitur. (Baca: Prinsipal ATM)

GCG BUMN
Saat ini, jaringan ATM bank-bank BUMN masih menjadi penguasa transaksi (50%) di ATM Indonesia. Disusul oleh ATM Prima milik BCA memiliki pangsa pasar sebesar 30% transaksi di ATM, ATM Bersama milik Artajasa menguasai 17% transaksi, dan ATM Alto hanya menguasai 4,8% transaksi di ATM.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories