Startup ini tawarkan demokratisasi beriklan di media luar ruang

11:47:54 | 13 May 2017
Startup ini tawarkan demokratisasi beriklan di media luar ruang
Made Harta Wijaya (Foto;TEP)
JAKARTA (IndoTelko) - Bisnis iklan media luar ruang (Out of Home) di Indonesia masih menjanjikan.

Setidaknya jika mengacu kepada data yang didapat dari Statista menunjukkan pada 2014 belanja iklan untuk Out of Home di Indonesia sebesar US$ 253 juta, dan di 2015 naik menjadi US$ 339 juta. Kontribusi belanja iklan media luar ruang terhadap total belanja iklan di 2014 juga lumayan besar yakni mencapai 28,6% dan di 2015 naik menjadi 33,9%.

BMI Research dalam temuannya di 2016 menyatakan untuk kaum urban di Jadebotabek, beriklan melalui media luar ruang salah satu pilihan karena banyaknya waktu kelompok ini di luar rumah. Tingkat awareness memanfaatkan media luar ruang hampir menyamai TV. Jika TV 83%, maka media luar ruang 81%. Ini karena 50% masyarakat Jabodetabek menghabiskan 10 jam waktu di luar rumah dimana 47% melihat iklan di media luar ruang.

Media luar ruang yang dikenal selama ini adalah seperti billboard, videotron, transit media, dan lainnya.

Di era digital, muncul jenis baru yakni memanfaatkan mobil yang dipasang stiker dengan dukungan teknologi untuk beriklan di luar ruang.

Pemain yang bermain di iklan media luar ruang memanfaatkan mobil ini kebanyakan startup, diantaranya Ubiklan, Promogo, dan KarAds.

"Kami menawarkan kemudahan beriklan di outdoor media bagi para pengiklan untuk mengkomunikasikan produknya. KarAds adalah pemain media luar ruang yang mengandalkan teknologi analytics terkini bagi pengiklan dengan memanfaatkan pemasangan stiker di mobil-mobil pribadi yang dilengkapi dengan perangkat GPS," kata Founder & CEO KarAds I Made Harta Wijaya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (13/5).

Dijelaskannya, KarAds berbeda dengan pemain media luar ruang lainnya, bahkan dengan startup yang memanfaatkan media mobil.

"Kita tak hanya sebagai media luar ruang, tetapi menawarkan analytics yangs selama ini tak ada di media luar ruang lainnya seperti Billboard, transit media, atau videotron. Di samping itu, soal harga layanan dan efektifitas, bisa diadu. Kita lebih efektif dengan harga hanya sepersepuluh dari media luar ruang tradisional," katanya.

Dipaparkannya, model bisnis yang ditawarkan KarAds adalah mendemokrasi media luar ruang yang selama ini dikenal hanya di Billboard, Videotron, atau transit media, dan hanya mampu digunakan oleh pemasang iklan yang memiliki dana besar.

"Kita memanfaatkan mitra-mitra pemilik mobil pribadi untuk dipasangkan stiker dari pengiklan sesuai dengan spot yang dipilih di bodi mobil. Kita berikan kompensasi untuk setiap mobil yang dijadikan media beriklan, tanpa harus mengubah perilaku berkendara sehari-hari dari si pemilik mobil," katanya.

Mobil yang menjadi mitra dari KarAds akan dipasang Global Positioning System (GPS) untuk memantau langsung pergerakan dari kendaraan tersebut. "Kalau pemain yang ada sekarang meminta pemilik mobil mengaktifkan GPS di smartphone, sementara KarAds memasang GPS di mobilnya agar lebih akurat untuk memmantau pergerakan iklan dan mendukung penyajian analytics data bagi pengiklan. Pendaftaran untuk menjadi mitra secara online melalui webiste atau aplikasi KarAds," katanya.

Sementara untuk para mitra pengiklan diberikan akses real time ke dashboard milik KarAds untuk memantau kinerja dari iklan yang dipasangnya. Data yang diolah dari GPS terpasang di mobil disajikan di dashboard untuk mengukur impresi, profil jalanan, dan lainnya. Selain itu, KarAds akan memberikan laporan mendetail usai masa tayang iklan ke pengiklan yang dapat digunakan untuk mengukur efektifitas promosinya, sebagai dasar untuk kegiatan pemasaran berikutnya. Data-data ini sesuatu yang tak pernah dimiliki oleh media luar ruang tradisoional.

"Para mitra kami memiliki mobilitas yang tinggi untuk wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Rata-rata jarak tempuh 50-100 Km per hari, dan dominan digunakan untuk keperluan pribadi. Untuk pentarifan kita mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 6 juta setiap pemasangan tergantung jenis stiker yang dipilih," pungkasnya.(tp)

Artikel Terkait