telkomsel halo

AS larang Galaxy Note 7 dalam penerbangan, Indonesia?

09:14:22 | 16 Okt 2016
AS larang Galaxy Note 7 dalam penerbangan, Indonesia?
ilustrasi(dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui Departemen Transportasi melarang penumpang untuk membawa Samsung Galaxy Note 7 ke dalam pesawat terbang mulai Sabtu (15/10) setelah masih adanya kasus meledaknya perangkat tersebut belakangan ini.

Pengumuman ini bisa dikatakan lebih ekstrim ketimbang yang dikeluarkan sebelumnya, dimana otoritas penerbangan sipil AS masih mengijinkan perangkat tersebut di bawa ke pesawat tetapi dalam status dimatikan.

"Kami sadar pengumuman ini tak menyenangkan bagi para penumpang, tetapi ini demi keselamatan penerbangan. Kami mengambil langkah yang lebih jauh karena ada satu kejadian kecil bisa membuat penerbangan tak aman. Jika ada yang melanggar aturan ini dianggap tindakan kriminal dan ditolak untuk diberangkatkan," kata Sekretaris Departemen Transportasi AS  Anthony Foxx dikutip dari Reuters (15/10).

Jika otoritas transportasi AS sudah mengambil langkah ekstrim terhadap Note 7, bagaimana dengan Indonesia? "Kita belum seekstrim di AS. belum dilarang sama sekali masuk ke pesawat, tetapi masih seperti yang kemarin," ungkap Juru Bicara Kementrian Perhubungan Bambang S Ervan kepada IndoTelko melalui pesan singkat (15/10).

Dijelaskannya, untuk penerbangan sipil di Indonesia, sampai saat ini ketentuan yg diberlakukan oleh Ditjen Hubud terkait Samsung Note 7 adalah sesuai  Surat Edaran Dirjen Hubud SE 18 Tahun 2016 tgl 13 Sept 2016 dengan referensi FAA dan EASA. (Baca: Penerbangan waspadai Note 7)

Dalam surat edaran itu Kementerian Perhubungan menginstruksikan seluruh maskapai untuk meminta dengan sangat kepada penumpang dan personel pesawat udara untuk menonaktifkan (termasuk tidak menggunakan flight mode) dan tidak mengisi ulang (recharge) baterai smartphone Samsung Galaxy Note 7, baik dengan menggunakan power bank atau sumber tenaga lain yang ada dalam pesawat udara (in flight entertainment device) selama dalam penerbangan.

Samsung sendiri menyatakan menyetop peredaran Note 7. Ada sekitar 1,9 juta perangkat di-recall karena isu baterai bermasalah, setelah 2,5 juta unit beredar. Ada sekitar 96 laporan masuk terkait baterai Note 7 yang "kepanasan" di AS, termasuk 23 laporan setelah dilakukan recall pada 15 September lalu. (Baca: Note 7 meledak)

Kinerja Samsung terpukul karena isu Note 7 ini dimana diperkirakan keuntungan operasional Juli-September 2016 hanya sekitar US$ 2,3 miliar.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year