JAKARTA (IndoTelko) - PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) optimistis refarming (penataan ulang) frekuensi yang dilakukannya di 850 MHz dan 1.900 MHz akan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan pemerintah yakni akhir 2016.
“Kami optimistis untuk refarming 850 MHz dan migrasi dari 1.900 MHz itu akan sesuai jadwal. Pada akhir September 2016, refarming 850 MHz di Pulau Jawa akan selesai,” ungkap Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys, kemarin.
Diungkapkannya, proses peningkatan pelayanan dari sisi jaringan sudah mulai dilakukan semenjak bulan Agustus 2015 yang lalu. Saat ini di beberapa kota yang berada di pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, Bali, dan NTB, Smartfren sudah beroperasi secara penuh di jaringan 4G LTE Band 5 (850Mhz) dan Band 40 (2,300Mhz). Sementara di pulau Jawa proses peningkatan jaringan akan selesai pada 31 Juli 2016.
“Ini jangan salah sangka ya. Kita refarming di 850 MHz bukan mematikan Code Division Multiple Access (CDMA). Ini kita pindah Band saja, dari Band B ke Band A sesuai regulasi yang ditetapkan pemerintah,” katanya.
VP Special Project Network Smartfren, Munir Syahda Prabowo mengatakan, Smartfren mendapatkan alokasi spektrum sebesar 30 MHz pada frekuensi 2.300 MHz yang saat ini digunakannya untuk memakai layanan 4G LTE Advanced.
"Semua target sudah kita ikuti, baik dengan pihak pemerintah dan pihak lainnya Telkomsel. Kami ikuti aturan pemerintah saja dan akhir September semuanya beres. Saat ini ada sekitar 10 juta pelanggan CDMA. Di antara para pelanggan tersebut, tak semuanya bisa beralih dari frekuensi 850 MHz band B ke band A," tambahnya.
Saat ini presentase pelanggan Smartfren yang sudah migrasi ke frekuensi baru sekitar 80% yang sudah ready yang bisa dipakai di frekuensi 850 MHz dari band A atau B.
Seperti diketahui, dalam Peraturan Menkominfo tentang Penataan Pita Frekuensi Radio 800 MHz untuk Keperluan penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler diamanatkan tentang alokasi berdampingan bagi pemain yang menghuni sumber daya alam terbatas itu.
Para pemain di frekuensi ini terdiri atas Bakrie Telecom, Flexi (Telkom), StarOne (Indosat), dan Mobile-8 Telecom (Smartfren). Di Jabodetabek dan Jawa Barat (JBJB), posisi kepemilikan frekuensi selebar 5 MHz di 850 Mhz sebelumnya diduduki Bakrie Telecom-Flexi, Mobile-8, dan Indosat StarOne. (
Baca :
Smartfren dan frekuensi 1.900 MHz)
Di luar JBJB posisinya adalah Flexi-Bakrie Telecom, Smartfren, dan Indosat StarOne. Alhasil, harus ada tukar posisi antara Flexi dengan Mobile-8 jika ingin frekuensinya berdampingan. (
Baca: Penataan frekuensi 850 Mhz)
Telkomsel telah menyatakan akan menggunakan frekuensi warisan Flexi untuk mendukung 4G. Hal yang sama akan dilakukan Indosat terhadap frekuensi milik StarOne.(dn)