telkomsel halo

Ini Alasan Indonesia Tak ada di Laporan State of LTE Q4-15

11:04:44 | 12 Feb 2016
Ini Alasan Indonesia Tak ada di Laporan State of LTE Q4-15
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Lembaga riset OpenSignal baru saja merilis kajian The State of LTE untuk periode kuartal keempat 2015.

Hal yang mengejutkan, nama operator asal Indonesia tak ada dalam laporan tersebut. Hal ini berbeda dengan periode kuartal ketiga 2015. (Baca juga: Laporan OpenSignal)

Dalam laporan kuartal keempat 2015 di situs resminya OpenSignal dinyatakan Singapura memiliki kecepatan 4G LTE tertinggi dengan 37 Mbps. Operator SingTel menjadi yang tercepat di negara itu dengan kecepatan 40 Mbps.

Sementara Korea Selatan adalah negara yang memiliki jangkauan LTE terluas yakni melayani 97% populasi. Dalam laporan kuartal keempat 2015 ada 357.924 pelanggan yang disurvei.

Juru bicara OpenSignal Teresa Murphy dalam surat elektroniknya kepada IndoTelko menjelaskan, ada keraguan ditemukan dari hasil survei untuk operator di Indonesia, sehingga akhirnya diputuskan untuk menghapus dulu pemain lokal dari laporan.

“Biasanya kalau sebuah negara tak ada di laporan itu ada dua penyebab. Pertama, tak ada komersialisasi LTE. Kedua, walau ada komersialisasi, tetapi kami tak bisa mengoleksi data yang cukup, kita tak masukkan. Kasus Indonesia memang agak unik. Kala laporan mau disusun ada data masuk, tetapi meragukan. Akhirnya tak kami masukkan,” katanya.

Sekadar diketahui, data yang dikoleksi oleh OpenSignal biasanya berasal dari pengguna smartphone berbasis Android. (Baca juga: Bolt tak terdeteksi) Kala lembaga ini mengumumkan laporan untuk kuartal ketiga 2015, operator Bolt! tak tercantum.(dn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year