Pengelolaan Logistik eCommerce Harus Sesuai Aturan

Ilustrasi (dok)

JAKARTA (IndoTelko)   — Maraknya pemain eCommerce yang mengelola secara langsung logistik atau pengiriman barang langsung ke pelanggan disarankan harus  didukung oleh aturan yang jelas.

“Sekarang banyak eCommerce mengelola langsung pengiriman barang. Sebenarnya untuk menjadi perusahaan logistik itu ada aturan mainnya di Indonesia. Aturan itu sebaiknya dipenuhi oleh pemain eCommerce,” ungkap Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita, kemarin.

Diharapkannya, Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Transaksi Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (RPP TPMSE) tidak membuka peluang pemain eCommerce dengan modal lisensi yang dimilikinya menjalankan bisnis logistik.

“Kalau mau menyelenggarakan usaha logistik ada aturan mainnya, tak cukup  hanya dengan lisensi eCommerce. Izin usaha pengantaran barang dan bisnis kurir regulasinya sudah ada yaitu Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang Pos dan peraturan turunannya. Sebaiknya eCommerce yang punya lini logistik mengurus izin jasa pengantaran barang juga, tidak sekadar memakai izin eCommerce, paparnya.

Diharapkannya, dalam RPP eCommerce ada aturan dan pagar yang jelas bagi agar tidak terjadi saling mematikan antara pemain logistik dan eCommerce. (Baca juga: Ini yang dibahas RPP eCommerce)

Sekadar diketahui, berkat maraknya eCommerce di Indonesia bisnis pengiriman juga ikut terkerek pendapatannya. Tahun lalu, nilai bisnis eCommerce  di Indonesia mencapai Rp 180 triliun. Di sektor jasa kurir logistik, pertumbuhannya rata-rata 35% per tahun sejak 5 tahun terakhir. (Baca juga: JNE andalkan eCommerce)

Para pemain logistik juga ada yang terjun langsung ke bisnis eCommerce seperti JNE atau Lazada yang juga memiliki lini pengiriman mandiri selain menggandeng perusahaan logistik untuk pengiriman barang.(wn)