Ini Tugas KRT-BRTI Periode 2015-2018

KRT BRTI 2015-2018 (dok)

JAKARTA (IndoTelko) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara akhirnya melantik Anggota Komite Regulasi Telekomunikasi (KRT) Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) periode 2015-2018.

Para KRT yang dilantik adalah Agung Harsoyo, I Ketut Prihadi Kresna, Muhammad Imam Nashiruddin, Rolly Rochamd Purnomo, Rony Mamur Bishry, dan Taufik Hasan sebagai perwakilan dari unsur masyarakat. (Baca juga: Enam KRT dari masyarakat)

Sementara dari unsur pemerintah juga ikut dilantik adalah Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) kalamullah Ramli, Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos Muhammad Budi Setiawan, dan Staf khusus Menkominfo Danrivanto Budhijanto.

"BRTI periode 2015-2018 ini memiliki tiga tugas utama yakni membereskan isu broadband, konsolidasi, dan interkoneksi," ungkap Pria yang akrab disapa Chief RA itu di Jakarta, Jumat (22/5).

Dijelaskannya, konsolidasi menjadi hal yang penting di industri untuk mendapatkan efisiensi karena telekomunikasi adalah sektor yang menelan modal tinggi. "Disini kuncinya insentif dari regulator berupa regulasi agar konsolidasi itu diproteksi dan mendapat perlindungan hukum. Ujungnya, pelayanan ke masyarakat menjadi bagus," katanya.

Ditambahkannya, hal lain yang perlu diperhatikan adalah isu interkoneksi dimana perhitungan harus berbeda dengan yang ada sekarang. "Kita harus melihat kedepan, hitungan interkoneksi ini salah satu pertimbangan konsolidasi juga. Tahun ini formulasi selesai, tahun depan diterapkan. Nanti semua angka-angka itu harus diverifikasi," paparnya.

Pada kesempatan sama, Anggota KRT BRTI I Ketut Prihadi Kresna mengaku siap untuk menjadikan perhitungan interkoneksi baru sebagai pekerjaan besar yang diselesaikan. (Baca juga: Biaya interkoneksi dihitung ulang)

"Saya sudah beberapa kali menjadi narasumber Kominfo untuk urusan interkoneksi ini. Perhitungan baru memang menjadi prioritas," tegasnya.(dn)