JAKARTA (IndoTelko) – PT Smarftren Telecom Tbk (FREN) mengaku memperketat kebijakan Fair Usage Policy (FUP) di layanan data guna melindungi jaringan dari penurunan kualitas layanan.
FUP adalah konsep manajemen bandwidth yang biasa diterapkan operator dalam memberikan layanan data dimana ketika pelanggan telah memenuhi kuota dari paket tertentu yang dipilihnya, maka kualitas kecepatan akan diturunkan.
“Kebijakan FUP kita sejak tahun lalu emmang diperketat. Kalau dibiarkan saja, bisa jebol jaringan. Sekarang pelanggan kita sudah 2 juta dimana 65% merupakan pelanggan data Internet. Kita harus lindungi mereka,” ungkap Deputy CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim, kemarin.
Ditambahkannya, kebijakan FUP sudah menjadi praktik yang lazim dalam layanan data. “Murni unlimited sudah tidak ada. Karena itu kita selalu arahkan ke kuota based. Sekarang kan ada paket My Smartplan juga,” paparnya.
Dijelaskannya, dalam paket ini memungkinkan pengaturan penggunaan layanan sesuai dengan keinginan. Layanan terdiri dari telepon, pesan singkat (SMS), dan data Internet.
“Ini sangat praktis untuk mengontrol penggunaan layanan agar sesuai dengan kebutuhan,” tambah Department Head of Data Product Service and Management Smartfren, Ari Abdya.
Dalam paket ini terdapat fitur Smart Slider untuk mengurangi atau menambahkan ukuran kuota layanan. Jika salah satu kuota layanan habis, dan layanan lainnya masih tersisa, tidak perlu membeli paket untuk seluruh layanan. Terdapat fitur Add On yang tidak akan menghapus sisa kuota layanan.
My Smartplan ditawarkan dengan tiga pilihan harga. Paket Bronze dijual seharga Rp 50 ribu, Silver (Rp 60 ribu), dan Gold (Rp 100 ribu). Paket ini dapat digunakan di lebih dari satu nomor.
Fitur lain yang diunggulkan adalah pembelian produk, live chat, serta isi ulang pulsa melalui kartu kredit. Paket tersebut dapat diunduh di toko online Google Play Store.(id)