JAKARTA (IndoTelko) PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terus berinovasi dengan layanan uang elektroniknya.
Kali ini bank pelat merah itu menghadirkan fasilitas isi ulang uang elektronik melalui smartphone dimana tahap awaldapat diakses melalui perangkat berbasis Android yang memiliki fitur Near Field Communication (NFC).
fasilitas ini dapat digunakan oleh pengguna mandiri e-money yang memiliki kartu debit Bank Mandiri maupun kartu debit bank lainnya yang sudah memiliki lisensi 3D Secure.
"Kami berharap keberadaan fasilitas ini dapat meningkatkan pemanfaatan kartu e-money (termasuk e-Toll Card, Indomaret Card, GazCard, dan varian kartu lainnya yang berlogo e-money dalam melakukan berbagai transaksi pembayaran,” kata Senior Executive Vice President Transaction Banking Bank Mandiri Rico Usthavia Frans, kemarin.
Menurutnya, layanan ini merupakan yang pertama di Indonesia. Untuk dapat melakukan transaksi isi ulang, pengguna perlu mengunduh aplikasi "Mandiri e-money isi ulang" di Google Play Store.
Selanjutnya, pengguna melakukan login dengan menuliskan user ID dan password yang telah didaftarkan saat registrasi. Setelah transaksi isi ulang berhasil dilakukan, pengguna akan menerima notifikasi melalui e-mail.
Sebagai tahap awal, kartu debit yang digunakan untuk melakukan transaksi isi ulang ini harus didaftarkan terlebih dahulu di bank penerbit untuk dapat digunakan dalam transaksi online berlisensi 3D Secure.
Nantinya bagi pengguna kartu kredit di Indonesia yang sudah berlisensi 3D Secure juga akan dapat digunakan sebagai sumber dana isi ulang mandiri e-money dengan menggunakan aplikasi ini.
Hingga akhir Desember 2014, frekuensi penggunaan mandiri e-money tercatat sebanyak 143 juta dengan nilai transaksi Rp 1,6
triliun. Adapun jumlah mandiri e-money yang beredar telah mencapai lebih dari 5 juta kartu dengan rasio market share di atas 65%
Tahun ini Bank Mandiri menargetkan jumlah pengguna layanan e-money sekitar 6,5 juta, dalam jangka waktu lima tahun diharapkan dapat menjaring sekitar 50 juta pengguna, dan 10 tahun memiliki sekitar 100 juta pengguna layanan e-money.(ak)