telkomsel halo

Pemain BWA Keberatan Smart Telecom Hijrah ke 2,3 GHz

11:18:55 | 18 Aug 2014
Pemain BWA Keberatan Smart Telecom Hijrah ke 2,3 GHz
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Kehadiran Smart Telecom di frekuensi 2,3 GHz membuat para penghuni di spektrum tersebut angkat suara melalui Asosiasi Penyelenggara Pita Lebar Nirkabel Indonesia (APPLNI).

Ketua Umum APPLNI Duta Sarosa mengungkapkan terdapat tiga hal yang membuat para pelaku usaha keberatan dengan langkah regulator memindahkan Smart Telecom dari 1900 MHz ke 2,3 GHz.

Pertama, ada peraturan menteri sebelumnya yang mengatur frekuensi BWA sepanjang 90 MHz dari 2.300 MHz ke 2.390 MHz diperuntukkan bagi layanan data dan lisensinya per zona (wilayah). Lisensi 2,3 GHz dibagi 15 zona. Masing-masing zona terdapat dua pemegang lisensi.

Kedua, spektrum frekuensi yang diperoleh sejak 2009 melalui skema tender. Para pebisnis telah menender dengan harga mahal supaya menang. Tapi di aturan tersebut malah memberikan lisensi ke Smart Telecom dengan lebar pita 30 MHz dan bisa menggelar layanan seluler secara nasional.

Ketiga, kepastian investasi menjadi terancam karena bisa mengubah rencana bisnis penyelenggara jaringan ini. 

Dalam catatan, para pelaku usaha di 2,3 GHz yang menang tender pada 2009 lalu  dibebani syarat kandungan lokal handset BWA harus 30%-40%, ekosistem BWA yang tak banyak ditambah bayar biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi tiap tahun di tiap zona. 

Para pemain BWA di 2,3 GHz terdapat sembilan perusahaan yang memiliki lisensi, namun  hanya  tiga yang mengkomersialkan layanan yakni  PT Internux,  First Media, dan Berca Hardaya Perkasa.First Media sudah menghentikan layanan WiMax pada tahun lalu dan akan menggelar TD LTE. 

Sebelumnya, Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) dan operator seluler seperti XL juga menyorot tajam langkah hijrahnya Smart Telecom ke 2,3 GHz.

Seperti diketahui, Menkominfo Tifatul Sembiring akhirnya memindahkan afiliasi Smartfren tersebut ke 2,3 GHz dengan alasan mengoptimalkan frekuensi 2,1 GHz.

Selama ini dengan adanya sinyal Personal Communication System (PCS) 1.900 milik Smart Telecom menjadikan penyelenggara 3G di 2,1 GHz tidak optimal memanfaatkan frekuensi. Pemerintah sendiri akan menggelar lelang dua blok frekuensi 3G tak lama lagi pasca memindahkan Smart Telecom.

Sementara Smartfren akan menggelar time division long term evolution (TD LTE) atau 4G di 2,3 GHz dengan alokasi frekuensi 30 MHz. Realokasi dilaksanakan secara bertahap dan wajib selesai paling lambat 14 Desember 2016.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year