HONG KONG (IndoTelko) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) terus menggenjot transaksi remitansi internasional dari Hong Kong dengan meluncurkan Delima Chandra Mobile Remittance pada Juli mendatang.
"Produk ini bisa mempermudah transaksi pengiriman uang yang dilakukan masyarakat Indonesia di Hong Kong. Kita sangat mengandalkan Hong Kong untuk memenuhi
target melayani transaksi remitansi internasional Rp 300 miliar tahun ini, dimana Rp 200 miliar akan datang dari Hong Kong," ungkap Direktur Enterprise dan Bussines Service Telkom M. Awaluddin di Hong Kong, Minggu (1/6).
Untuk diketahui, Telkom melayani remitansi melalui produk Delivery Money Access (Delima). Saat ini layanan Remittance untuk internasional sudah berjalan di Hong Kong maupun domestik dilakukan melalui mekanisme cash to bank (Pengiriman uang secara cash dan penerimaan dapat dilakukan di seluruh bank di Indonesia).
Untuk melayani kepentingan masyarakat yang tidak mempunyai rekening Bank atau jauh dari jangkauan layanan bank, dikembangkan layanan cash to cash (penerimaan dapat dilakukan diloket non bank).
Layanan cash to cash ini diselenggarakan oleh Telkom bekerjasama dengan Pegadaian, dimana masyarakat bisa mengirim dan menerima uang di seluruh Kantor Pelayanan Pegadaian yang berjumlah sekitar 4.700 lokasi
Sedangkan Chandra Mobile Remittance sendiri adalah inovasi yang dilakukan Finnet sebagai anak usaha Telkom yang bergerak di payment system, bekerjasama dengan anak usaha lainnya, Telin Hong Kong, yang memiliki lisensi Mobile Virtual Network Operator (MVNO), dan Chandra Remittance.
"Kartu Chandra mobile remittance ini untuk membuat ada stickyness antara pengguna produk AS 2 in 1 dengan pelanggan Chandra Remmitance di Hong Kong. Kami harus bermain di komunitas agar pelanggan tidak pindah-pindah. Sekarang sudah ada sekitar 70 ribu pengguna AS 2 in 1 dan tidak semua mengirim uang melalui Chandra Remittance, begitu juga sebaliknya," ungkap CEO Telin Hong Kong Dian Rachmawan.
Dijelaskannya, melalui kartu mobile Delima Remitansi, pelanggan akan mendapatkan kartu khusus yang bisa digunakan untuk membayar tagihan, membeli pulsa, membeli tiket, mengirim uang dan menarik uang. Kartu tersebut terintegrasi dengan nomor kartu AS 2 in 1 milik Telin Hong Kong.
Kartu ini mengadopsi teknologi Near Field Communication (NFC), sehingga tinggal tap, transaksi langsung terjadi. Proses ini memangkas tahapan pengisian dokumen yang lama jika dilakukan secara manual.
Pasalnya, kartu keanggotaan sudah merekam database pengguna. Sekitar 30 detik sampai uang terkirim. Pelanggan bisa memilih opsi cash to cash atau cash to bank. Si penerima akan mendapatkan pesan elektronik untuk mengambil uang secara tunai di kantor Pegadaian dan pada semester kedua 2014 menyusul di jaringan Alfamart.
Rencananya perangkat Electronic Data Capture (EDC) akan disebar di 50 agen milik Chandra Remittance di seluruh Hong Kong. Harga perangkat sekitar Rp 2,5 juta per unit.
"Ini yang pertama di Hong Kong. Biasanya proses dua hari, sekarang bisa dipangkas," kata pemilik Chandra Remitansi, Wahyudi Chandra.
Sekadar catatan, di Hong Kong terdapat sekitar 170 ribu Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Transaksi melalui Chandra Remittance misalnya mencapai 30 ribu transaksi per bulan dengan nilai mencapai Rp200 miliar. Para pemain besar yang melayani TKI Indonesia untuk remitansi adalah Western Union, Bank Mandiri, dan Chandra Remmitance.
"Kami dulu punya lisensi remittance, tetapi kita tahu diri tidak ada kemampuan mengelola selisih kurs. Lisensi sudah kita kembalikan dan fokus main di MVNO melalui AS 2 in 1. Sekarang kita gandeng Delima dan Chandra untuk mengikat pelanggan," tambah Dian.
Awaluddin mengharapkan, jika layanan Chandra Mobile Remittance ini sudah berjalan maka Telkom bisa lebih cepat mencapai target melayani transaksi remitansi senilai Rp 200 miliar di Hong Kong.
"Kita optimistis, karena Mei lalu sudah tembus melayani 10 ribuan transaksi dari total 30 ribu transaksi yang dikelola Chandra Remittance. Cash to cash ini peluangnya besar karena banyak TKI yang belum mempunyai akses ke perbankan, sekitar 50% dari jumlah yang ada," pungkas Pria Berkumis itu.(id)