telkomsel halo

Gandeng Global Optical, INTI Bangun Pabrik Serat Optik dan RFID

22:06:57 | 03 Mar 2014
 Gandeng Global Optical, INTI Bangun Pabrik Serat Optik dan RFID
Tikno Sutisno (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) - PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) berhasil menggandeng Global Optical Communication dari Korea Selatan untuk membangun fasilitas produksi kabel dan aksesoris serat optik serta pabrik elektronik berbasis radio frequency identification (RIFD) di Bandung.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini melalui anak usahanya  PT INTI Pindad Mitra Sejati (IPMS)  dan Global Optical Communication membentuk perusahaan patungan, PT INTI Global Optical Communication (IGOC) Indonesia, guna menjalankan fasilitas produksi tersebut.

"Komposisi kepemilikan dari perusahaan patungan ini adalah IPMS sebanyak 25% dan Global Optical Communication sebesar 75%. Pabrik ini sudah lama vakum, Maret ini kita hidupkan kembali," ungkap Direktur Utama INTI Tikno Sutisno, kemarin.

Dijelaskannya, pabrik tersebut beroperasi di atas lahan seluas 80 ribu meter persegi, terbagi menjadi beberapa fasilitas produksi. Lantai satu diperuntukkan bagi produksi kabel fiber optik terdiri dari tiga line dengan tiga unit mesin berkapasitas sebanyak tujuh juta meter per tahun.
 
Lantai kedua, digunakan untuk produksi RIFD dengan jumlah mesin sebanyak 48 unit kapasitas produksi setiap mesinnya sebanyak 12-15 juta unit RIFD tag per tahun.

Saat ini pabrik tersebut mendatangkan bahan baku pembuatan kabel dan aksesoris serta optic dan RIFD dari Korea Selatan yang kemudian diproduksi di Bandung, dengan perkiraan tingkat komponen dalam negeri sebesar 30%.Dalam catatan Kementerian Perindustrian, PT INTI Global Optical Communication merupakan perusahan kedelapan di Indonesia yang memasok kebutuhan kabel serat optik dalam negeri.

Saat ini kapasitas produksi industri dalam negeri untuk kabel serat optik baru menembus 1,6 juta kilometer per bulan dengan utilisasi sekitar 60%.

Pasar Besar
Lebih lanjut Tikno menjelaskan, berdirinya perusahaan patungan ini tak bisa dilepaskan dari potensi pasar yang besar untuk bisnis serat optik dan RFID di Indonesia.

Bisnis kabel dan aksesoris serat optik menunjukkan tren positif dengan proyeksi pertumbuhan sekitar 22,5% per tahunnya. Sementara untuk permintaan produk elektronik berbasis RIFD, yang dikaitkan dengan program Sistem Monitoring dan Pengendalian Bahan Bakar Minyak diperkirakan tumbuh 10%  dari jumlah kendaraan saat ini sebanyak 100 juta unit.

"Kalau untuk serat optik itu salah satu  yang akan kita genjot proyek dari Telkom," tambahnya.

EGM Divisi Broadband Telkom Revolin Simulsyah Nasution menambahkan, rumah tanga yang terhubung dengan koneksi broadband saat ini masih di bawah 10 juta.

"Sedangkan Telkom menargetkan bisa menyiapkan koneksi broadband dengan memanfaatkan kabel serat optik kepada 15 juta rumah pelanggan tahun ini. Pada 2013, yang tersambung baru 8,2 juta rumah pelanggan. Setiap bulan, Telkom menargetkan 530 ribu sambungan broadband menuju rumah," pungkasnya.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year