telkomsel halo

Siasat Telkom Menghadapi Tantangan Tahun Kuda

11:43:58 | 10 Jan 2014
Siasat Telkom Menghadapi Tantangan Tahun Kuda
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko)  – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) telah menyiapkan sejumlah siasat untuk menghadapi tantangan selama tahun kuda ini.

Bagi penguasa di sektor Halo-halo ini, tahun 2014 menghadirkan dua tantangan yakni  kejenuhan masih terjadi di industri telekomunikasi  tanah air, khususnya untuk layanan tradisional seperti suara dan SMS. Faktor lainnya adalah bergejolaknya kondisi makro ekonomi ditandai dengan terdepresiasinya rupiah sejak 2013 dan berlanjut ke 2014.

“Hal utama yang harus dilakukan adalah  merapatkan barisan  dengan seluruh anak usaha agar sinergi Telkom Grup tetap solid menghadapi tantangan 2014. Berikutnya menjalankan strategi usaha yang tepat sesuai dengan tantangan yang ada,” ungkap VP Public Relations Telkom Arif Prabowo kala berbincang santai dengan IndoTelko, Jumat (10/1).

Diprediksinya,  pada 2013 perseroan berhasil mengalami pertumbuhan yang positif dan memimpin industri. “Angka-angkanya sedang dihitung, tetapi dalam perkiraan, kita kembali  memimpin pertumbuhan industri seperti 2012 lalu,” ungkap  

Selama 2012. Keuntungan yang dibukukan sebesar Rp 12,85 triliun selama 2012 atau naik 17,2% dibandingkan 2011 sebesar Rp 10,97 triliun.

Ini adalah pertama kalinya Telkom kembali merasakan pertumbuhan bottom line dalam kondisi dobel digit setelah selama beberapa tahun belakangan hanya bisa tumbuh tipis.

Bahkan di industri, kinerja bottom line Telkom adalah yang paling bagus jika dibandingkan dengan Indosat yang labanya justru anjlok 52,5% atau XL turun tipis 2% di 2012

Strategi
Diungkapkannya, strategi yang disiapkan untuk terus tumbuh selama 2014 adalah  menjalankan tiga fokus utama yakni  menjaga pertumbuhan Telkomsel, mengembangkan Indonesia Digital Network  (IDN), dan Internasional Expansion.

IDN merupakan visi pengembangan infrastruktur true broadband  Telkom secara end to end (user terminal, akses, transport dan service) yang akan dicapai melalui pembangunan tiga infrastruktur utama, yakni Indonesia Digitas Access (ID Access), Indonesia Digital Ring (ID Ring) dan Indonesia Digital Convergence (ID Convergence).

“Telkomsel terus kami jaga pertumbuhannya karena 60%-70% pendapatan dan profit ada di situ, karena itu menjadi fokus utama. Hal itu terlihat dari belanja modal Telkom yang sekitar US$ 2 miliar tahun ini sekitar  50%-60%  untuk Telkomsel. Direksi Telkomsel pun dalam keadaan solid, speed, dan smart menjalankan tugas-tugasnya,” ungkapnya.

Dijelaskannya, salah satu strategi menjaga Telkomsel tetap kompetitif adalah meningkatkan kontribusi layanan data yang masih sekitar 15%-20% tahun ini menjadi lebih dari 50% pada 2018.

“Per kuartal ketiga 2013, Telkomsel itu tumbuh double digit, lebih dari 10% di EBITDA dan net income. Ini kalkulasi kasar saja, kalau triwulan ketiga seperti itu, target-target Telkomsel di tahun 2013 rasanya tercapai,” katanya.

Secara terpisah, Direktur Utama Telkomsel Alex J Sinaga mengatakan perseroan dalam kondisi prima menghadapi tantangan 2014 di tengah masih belum menentunya  kondisi makro ekonomi.

“Depresiasi rupiah yang terus berlanjut  tantangan bagi semua operator. Pasalnya, pendapatan dalam rupiah sementara belanja modal itu pakai dollar AS. Untung kami memiliki fundamental keuangan dan organisasi yang solid,” tegasnya.

Diakuinya,  target 2013 untuk perseroan sepertinya tercapai walau laporan keuangan tengah disusun. “Nanti diinformasikan resminya. Tetapi saya kasih sinyal, pelanggan Telkomsel itu tutup tahun 2013 sebanyak 131,5 juta nomor. Ini semua berkat kerja keras semua pihak, dari direksi hingga karyawan bekerja secara solid, speed, dan smart,” katanya.

Sekadar catatan. Telkom pada 2013 memiliki target mendapatkan pendapatan sebesar Rp 80 triliun, sementara Telkomsel sekitar Rp 60 triliun.

Selama 2012 Telkom grup tak hanya mencatat kinerja positif untuk keuangan, tetapi harga sahamnya pun salah satu penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di bursa.

Sejak Desember 2012 hingga Desember 2013 dibawah kepemimpinan Arief Yahya saham dengan kode TLKM ini naik 20%. Kondisi ini berbanding terbalik dengan XL di periode sama yang turun 6% dan Indosat anjlok 35%.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year