telkomsel halo

2014, Ini Langkah Kuda Telkom di Pasar UKM

09:03:28 | 27 Dec 2013
2014, Ini Langkah Kuda Telkom di Pasar UKM
Muhammad Awaluddin (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) ingin berlari kencang di pasar Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pada tahun 2014 mendatang.

Merasa berhasil dengan program Indonesia Digital Entrepreneur (IndiPreneur) yang dimulai sejak Januari 2013 dimana ada sekitar  150 ribuan UKM di Indonesia berhasil terjerat. Pada tahun 2014 perusahaan Halo-halo ini membidik sekitar 500 ribuan UKM akan bergabung dan di tahun 2015 akan ada 1 juta pelaku UKM dalam program ini.

IndiPreneur sendiri adalah kegiatan untuk membekali para pelaku UKM dengan pengetahuan mengenai implementasi teknologi informasi dan komunikasi dan e-commerce serta memberikan kemampuan untuk menjalankannya.Wadah yang disediakan portal www.smartbisnis.co.id

Untuk segmen Enterprise dan Small Medium Enterprise (SME) di tahun 2014 Telkom menargetkan perolehan revenue sebesar Rp 10 triliun atau naik 8% dari tahun ini sekitar Rp 9,25 triliun dengan komposisi segmen Enterprise berkontribusi 75% dan sisanya 25% dikontribusi segmen UKM.
 
Hal ini berarti segmen enterprise diprediksi bisa menghasilkan pendapatan Rp 7,5 triliun, sedangkan di segmen  UKM sebesar Rp 2,5 triliun.
 
Pasar Baru
Direktur Enterprise and Business Service Telkom Muhammad Awaluddin mengungkapkan, perseroan telah menetapkan sejumlah strategi untuk menggarap pasar UKM yang terus tumbuh.

“Kami belajar banyak selama menggarap  pasar UKM. Dari pengalaman, kita melihat ada segmen-segmen ceruk yang bisa digarap agar menjadi scalling new revenue dari pasar UKM,” katanya kepada IndoTelko, Jumat (27/12).

Seperti diketahui, dalam ilmu manajemen dikenal tiga istilah untuk sumber pendapatan yakni Sustaining Revenue, Scalling Revenue, dan Scoping Revenue.

Sustaining revenue adalah pendapatan tetap yang harus dipertahankan setiap tahunnya. Scalling Revenue adalah pendapatan yang didapat dari additional sales yang dikembangkan dari potensi bisnis di existing revenue.

Sedangkan  Scoping Revenue biasa juga disebut new scalling revenue atau new engine revenue driver. Biasanya pendapatan ini didapat dari bisnis-bisnis baru yang menjadi potensi untuk mendorong pertumbuhan bisnis.

Diungkapkannya, pada  tahun 2014 nanti Telkom lebih siap dan fokus masuk ke pasar UKM untuk 3 (tiga) segmen baru yakni SOHO (small office home office), kemudian BSC (Business Solution for Community) dengan spesifik di layanan Toko Online serta online commerce dan berikutnya Digital Media Solutions untuk UKM.

“Kami memproyeksikan akan terjadi scalling new revenue sekitar Rp 100 miliar untuk tiga segmen layanan baru diatas. Kita optimistis karena ada 4 juta UKM yang dominan dengan memiliki badan usaha  sebagai peluang pasar yang harus digarap,” jelasnya.

Perbanyak Mitra
Lebih lanjut Awal mengungkapkan, tak hanya fokus berjualan nantinya, Telkom juga akan memperkuat mitra untuk penyedia solusi bagi UKM.

“Saat ini Telkom sudah memiliki sekitar 20 mitra yang sebagian besar adalah application provider untuk layanan layanan solusi SME. Pada 2014 kita targetkan ada sekitar 10 mitra application provider,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, Telkom juga memaksimalkan peran beberapa anak usaha menghadirkan solusi seperti Telkomsel untuk layanan mobile enterprise dan SME solution.

Berikutnya, Telkom Sigma sebagai penyedia Data Center, Cloud Services (IaaS, Saas, PaaS) dan IT services lainnya. PINS sebagai penyedia solusi untuk CPE dan premises integration network.

Infomedia untuk solusi contact center dan BPO dan Finnet mendukung untuk solusi paymet switching dan aplikasi pembayaran online.Sedangkan Metra Digital Media untuk solusi digital media dan digital advertising.

"Telkom sebagai parent company memiliki parenting strategy untuk mengoptimalkan synergy value dalam group Telkom,”  pungkas Pria berkumis ini.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year