telkomsel halo

E-commerce Bisa Matangkan Bisnis Internet di Indonesia

15:37:17 | 23 Nov 2013
E-commerce Bisa Matangkan Bisnis Internet di Indonesia
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Indonesia bisa dikatakan sebagai negara yang tengah banyak dilirik investor asing karena tingginya pertumbuhan pengguna internet.

Saat ini Indonesia memiliki 74 juta pengguna internet yang menjadikan negara ini sebagai pengguna terbanyak di Asia Tenggara.

Ada sekitar 4,6 juta orang berbelanja secara online pada tahun 2013 dan angka ini akan meningkat hingga 8,7 juta pada tahun 2016.Uang yang berputar di e-commerce pada tahun ini mencapai US$ 1,8 miliar dan akan meningkat hingga US$ 4,49 miliar di tahun 2016.

Co-Founder Rocket Internet Asia Stefan Jung  mengakui  Indonesia sudah menjadi salah satu pasar yang besar bagi perusahaannya."Pelaku bisnis harus bekerja sama untuk mematangkan pasar Indonesia. Kita bisa bekerja sama tanpa harus khawatir kehabisan pasar di sini, kuenya sangat besar untuk dibagi," kata Stefan, kemarin.

Menurutnya, salah satu yang harus dimatangkan adalah  pasar pembayaran online. "Sistem pembayaran yang baik akan mendukung tumbuh dan matangnya pasar e-commecre disini nantinya," katanya.

Dominan Asing
Di tengah terus tumbuhnya pengguna dan belum matangnya pasar, Indonesia rasanya sudah harus mulai khawatir dengan terlalu dominannya pemain asing di e-commerce.

Nyaris semua pemain besar e-commerce lokal tak bisa lepas dari suntikan dana asing. Lihat saja Tokopedia, marketplace C2C Indonesia yang didirikan pada tahun 2009 itu kini  valuasi korporasinya ditaksir  senilai US$ 20 juta.

Portal ini mendapatkan suntikan dana dari Softbank Ventures, Cyber Agent Ventures, dan East Ventures selama perjalanannya.Saat ini Tokopedia memiliki 3 juta pengunjung perbulan. Tahun Lalu, Tokopedia telah berhasil menjual sekitar 13,4 juta produk berbasis marketplace.

Terbaru, Transcosmos Inc dari Jepang mengakuisisi saham PT Berrybenka, pengelola situs belanja berrybenka.com.  

Aksi akuisisi ini mengikuti jejak  Rocket Internet asal Jerman yang menyuntikkan US$ 100 juta untuk mengembangkan situs belanja Zalora, Lazada, dan Foodpanda.  MIH Group asal Afrika Selatan yang mengakuisisi Tokobagus.com.   

Kabarnya, Transcosmos mengucurkan US$ 5 juta untuk memacu bisnis Berrybenka. Rencana berikutnya, Berrybenka bakal mengembangkan aplikasi bagi pengguna mobile internet.

Melihat kuatnya dominasi asing rasanya suatu hal yang wajar pemerintah berencana mengatur masalah komposisi kepemilikan di e-commerce.

Seperti di paparkan di atas, pasar belum matang, sehingga regulasi mendasar harus secepatnya dikeluarkan sebelum makin susah diatur di masa depan. Kita tunggu saja hasil racikan pemerintah.(ss)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year