telkomsel halo

Pemerintah Dorong Industri Perangkat Lunak Digenjot

13:12:29 | 31 Okt 2013
Pemerintah Dorong Industri Perangkat Lunak Digenjot
Tifatul Sembiring (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengharapkan pelaku usaha di industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menggenjot pengembangan perangkat lunak (software) agar memberikan tambahan devisa bagi negara.

“Hasil  riset   menyebutkan ada sekitar 29 milyar aplikasi mobile yang diunduh di ponsel pintar secara global. Kalau Indonesia bisa mendapat sekitar 0,5, tentu akan menghasilkan dana yang sangat besar," kata Menkominfo Tifatul Sembiring, kemarin.

Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika Kominfo Syukri Batubara mengakui, saat ini perangkat keras menjadi produk TIK yang paling banyak memasuki pasar Indonesia saat ini. “Peluang bagi Indonesia memang ada di Software yang bisa dimanfaatkan untuk memasuki kancah TIK global,” katanya.

Riset International Data Corporation (IDC)   mengatakan nilai belanja produk TI Indonesia diperkirakan mencapai US$ 16,4 miliar pada 2014, yang dialokasikan untuk hardware, software, dan services. Jumlah ini naik 12,5% dibanding estimasi belanja tahun ini yang US$ 14,7 miliar.

Kontribusi terbesar belanja TI diperkirakan masih dari hardware, yakni sekitar US$ 14,2 miliar, naik dari US$ 13,2 miliar pada tahun ini. Disusul produk solusi & services sebesar US$ 1,4 miliar, naik dari US$ 1,17 miliar.  Sisanya untuk produk software sebesar US$ 700 juta, dari US$ 350 juta pada tahun ini.

Dewan Pembina Yayasan Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo), Rudi Rusdiah mengungkapkan, ada konvergensi yang sangat massif sehingga perpaduan perangkat bisa dalam satu alat.

“Saat ini populasi komputer di Indonesia mencapai 25 juta dengan penetrasi 10% Artinya, potensi komputer masih besar, masa depan masih bagus, meski harus berkompetisi dengan ponsel dan tablet," kata Rudi.

Consumer Director  ECS Indo Jaya Husin Tjandera mengakui salah satu pendorong pertumbuhan pasar TIK di 2014 adalah tren mobility dan thin device, yang mendorong adopsi atau penjualan produk hybrid, yakni perpaduan antara notebook konvensional dan tablet.

"Semua vendor komputer saat ini mengembangkan hybrid. Jadi jika pasar PC cenderung flat, akan diisi oleh pertumbuhan produk hybrid yang tinggi," kata Husin.

Tumbuh tipis
Lebih lanjut Rudi mengatakan,  produk personal computer (PC) diestimasi mencapai 7,46 juta unit atau setara US$ 3,18 miliar pada tahun ini.
 
Meski tumbuh, produk PC seperti desktop dan netbook mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Penjualan desktop PC diestimasi turun 11% menjadi 1,35 juta unit.

Namun secara value penjualannya tumbuh 9% menjadi US$ 962,5 juta. Sementara penjualan netbook akan turun 34% menjadi 610 ribu unit. Sementara secara nilai US$ 151 juta, turun 40% dari tahun lalu.

Sedangkan penjualan notebook diprediksi naik 27% menjadi 2,6 juta unit. Secara nilai juga naik, yakni 19% menjadi US$ 1,29 miliar.  Produk komputer tablet diproyeksikan terjual 2,9 juta unit, tumbuh signifikan sebesar 84%.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year