telkomsel halo

Kejar Omzet Rp 5 Miliar, Telkom Tambah Diler Spin Card

14:20:52 | 05 Okt 2013
Kejar Omzet Rp 5 Miliar, Telkom Tambah Diler Spin Card
Ilustrasi (DOK)
KUTA  (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menambah mitra Authorized Dealer (AD) nasional dari  kartu Speedy Instan (Spin Card) untuk menopang mencapai target penjualan Rp 5miliar dari  produk yang digunakan untuk mengakses layanan WiFi IndiSchool tersebut.

IndiSchool  merupakan program Telkom menyediakan akses Internet WiFi yang mudah, murah dan berkecepatan tinggi di sekolah-sekolah. Investasi yang dikeluarkan untuk satu sekolah sekitar Rp 10-Rp 15 juta mengingat ada sekitar tiga hingga lima access point yang dibangun.

Spin Card adalah  kartu prabayar dengan denominasi  Rp 1.000 untuk pemakaian akses WiFi selama 24 jam ke WiFi IndiSchool. Sebelumnya, Telkom menggandeng Telesindo Shop untuk menjadi mitra diler bagi Spin Card.

“Kita ada target terjual lima juta kartu Spin Card agar target Rp 5 miliar dari produk ini tercapai. Sejauh ini baru ada dua mitra diler nasional yakni Telesindo Shop dan yang diajak kerjasama hari ini Dharma Kumala Utama. Masing-masing kita alokasikan satu juta kartu Spin Card,” ungkap Direktur Enterprise Business Service Telkom Muhammad Awaluddin kepada IndoTelko, usai seremoni kerjasama di Kuta, Bali, Jumat (4/10).

Menurutnya, penggelaran Spin Card  ke seluruh sekolah melalui jaringan Authorised Dealer (AD) akan sangat efektif. Jaringan AD tersebar luas dan sudah menguasai pasar kartu perdana dan voucher, sehingga kehadiran Spin card bisa menjadi peluang bisnis baru buat outlet dalam jaringan AD tersebut.

“Kita itu target Rp 5 miliar hanya dari penjualan Spin Card. Setelah itu ada harapan dari top up. Proyeksinya Spin Card ini hingga akhir tahun dari kartu perdana dan top up bisa tembus Rp 20 miliar pendapatannya,” jelasnya.

Sekadar catatan, program IndiSchool yang digelar sejak Januari lalu baru  menembus omzet Rp 2,1 miliar per bulan di posisi Juli 2013. Telkom sendiri memiliki target pada tahun ini bisa menyebar akses WiFi di 100 ribu sekolah. Sejauh ini realisasi WiFi yang terpasang baru sekitar 25 ribu sekolah

Awaluddin sendiri memiliki kalkulasi jika IndiSchool menembus 20 ribu sekolah  maka pendapatan dari setiap  sekolah per bulan adalah Rp 100 ribu. Hal ini berarti dari sisi Average Revenue Per User (ARPU) setara dengan layanan Fixed Broadband Speedy dimana ARPU satu sambungan layanan  pasca bayar 384 Kbps adalah Rp 99 ribu.

Hingga semester pertama 2013  kinerja Telkom cukup meyakinkan. Di tengah ketatnya persaingan di sektor telekomunikasi, Telkom mencatat kinerja yang luar biasa. Laba periode berjalan sebesar Rp 7,12 triliun atau naik 10,84 persen dibanding periode yang sama semester I 2012 sebesar Rp 6,42 triliun.

Kinerja yang kinclong itu membuat Telkom berhasil mempertahankan posisinya di  daftar Forbes Global 2000 dengan  nilai kapitalisasi pasar US$ 21,4  miliar. Posisi Telkom di Forbes Global berada di peringkat ke-685 dunia dan menjadi perusahaan telekomunikasi Indonesia satu-satunya yang tercantum dalam Forbes Global 2000.  

Forbes Global 2000 adalah daftar peringkat tahunan atas 2.000 perusahaan publik di dunia yang mencakup 62 negara dan dikeluarkan oleh majalah Forbes sejak tahun 2003. Pemeringkatan tersebut disusun berdasarkan kombinasi empat kriteria, yakni penjualan, laba, aset, dan kapitalisasi pasar.

Hingga saat ini, Telkom telah melakukan ekspansi bisnis dan beroperasi di 6 negara, yaitu Singapura, Hong Kong, Timor Leste, Australia, Myanmar dan Malaysia. Sepanjang 2013, Telkom siap memperluas bisnis di 10 negara melalui anak usahanya Telkom Indonesia International, Pte. Ltd (Telin).(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year