telkomsel halo

Strategi Qualcomm Mempertahankan Pangsa Pasar

10:03:17 | 04 Okt 2013
 Strategi Qualcomm Mempertahankan Pangsa Pasar
ilustrasi(DOK)

JAKARTA (IndoTelko) – Lembaga riset Strategy Analytics pada 2012 lalu mengungkapkan pertumbuhan pasar aplikasi processor di global sekitar 60% dengan nilai pasar mencapai US$ 12,9 miliar atau setara Rp 125,2 triliun.
    
Tiga perusahaan besar menjadi raja di pasar aplikasi processor untuk smartphone selama 2012. Ketiga perusahaan itu adalah  Apple, Qualcomm, dan Samsung.

Aplikasi processor adalah sistem yang terdapat dalam chipset perangkat yang didesign untuk mendukung berjalannya aplikasi dalam satu sistem operasi.

Qualcomm masih menjadi penguasa di pasar ini dengan menguasai 43% pendapatan. Chipset  Qualcomm, Snapdragon, menjadi senjata andalan untuk menaklukkan pasar. 

Banyak kalangan beranggapan Qualcomm akan terus memimpin pasar chipset karena keberanian bermain di pasar premium seperti menyediakan produk untuk smartphone Long Term Evolution (LTE) selain di 3G.  

Untuk handset 3G, Qualcomm memiliki chipset Snapdragon 800, 600, dan 400 yang menjadi unggulan. Saat ini produk tersebut digunakan  lebih dari 1.000 perangkat.

Sedangkan untuk chipset khusus LTE, Qualcomm  sejak 2010 telah bermain di segmen ini  dan sudah  masuk ke generasi ke tiga, yakni chipset LTE bernama RF360 dimana memiliki keunggulan  mampu mengatasi perpindahan layanan LTE yang berbeda jaringan secara seamless.
 
Tantangan
Vice President Business Development Qualcomm technologies Inc David Nash mengungkapkan tantangan memproduksi chipset di masa depan pada time development yang harus berkurang menjadi 2-3 bulan dari semula  11 bulan, siap ke sektor entry level, serta produk yang fleksibel untuk semua sistem operasi dan mendukung user experience di hardware.
 
Menurut Vice President Business Development Head of Southeast Asia & Pacific, Qualcomm Technologies Inc John Stefanac  salah satu tantangan terbesar Qualcomm sebagai penyedia chipset adalah menyediakan chipset yang sesuai dengan lingkungan pengguna, serta ramah lingkungan.

“Pengguna itu maunya smartphone  harus memiliki desain yang tipis, tetapi memiliki performa andal dan ramah energi. Kami memiliki beberapa strategi untuk mengatasi tantangan tersebut," katanya.

Strategi
Diungkapkannya, strategi yang disiapkan untuk menaklukan tantangan adalah menerapkan experience engines, yakni strategi menyatukan kinerja hardware dan software dalam satu produk, sehingga menjadi makin menarik bagi pengguna. Hal itu terefleksi dengan produk Qualcomm yang small single chip.
 
Strategi kedua, yakni digital sixth sense dimana pengguna smartphone dapat mengetahui informasi apa pun dari device terkoneksi di sekitar lingkungannya.
 
Lebih lanjut diungkapkannya, Qualcomm juga menemukan beberapa kendala untuk menembus pasar Indonesia, yakni masalah kurangnya spektrum, penataan spektrum, serta lingkungan yang kondusif untuk perkembangan ekosistem handset.

Permasalahan lainnya adalah ekosistem, yang memerlukan backhaul berupa fiber to the home. konsolidasi industri, serta perlunya operator untuk memikirkan bisnis lain selain suara dan data.

Namun, perseroan yakin dengan strategi dan ekosistem data yang kian matang, maka sejumlah tantangan itu bisa ditaklukan.(ss) 

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year