telkomsel halo

Qualcomm: CDMA Masih Ada

09:27:18 | 27 Sep 2013
Qualcomm: CDMA Masih Ada
Bernhard Siagian (DOK)

JAKARTA (IndoTelko) – Qualcomm sebagai dedengkot dari teknologi  Code Division Multiple Access (CDMA) menegaskan inovasi yang diluncurkan pada 1989 tersebut masih ada dan terus berevolusi.

“Saya tidak melihat CDMA mati. Masih ada dan terus berinovasi,” tegas  Country Manager Qualcomm Indonesia Bernhard Siagian di Jakarta, Kamis (26/9).

Diungkapkannya, tanda CDMA masih berdenyut dan dipercaya oleh operator untuk menyelenggarakan layanan bisa dilihat di China yang dipercaya melayani ratusan juta pelanggan. “CDMA masih ada di China. Di Indonesia Smartfren sudah menggunakan DO Advanced. Jadi menurut saya aman-aman saja,” tegasnya.

Sekadar catatan, Data Optimized (DO) Advanced diimplementasikan Smartfren di  Jakarta, Bandung, DIY Jogjakarta, Surabaya, dan Semarang.

Sebelumnya, Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos Informatika Kementerian Kominfo Muhammad Budi Setiawan memperkirakan  Layanan Fixed Wireless Access (FWA) di Indonesia  menuju senja kala.

Hal ini merujuk kepada performa pemain yang mengantongi lisensi tersebut dari sisi keuangan dan perkembangan dari teknologi  CDMA yang tak begitu lagi berkibar di luar negeri. Selain itu, dari sisi handset, saat ini perangat yang mendukung CDMA mulai tidak banyak.

Di Indonesia, pemain berbasis CDMA yang mengantongi lisensi FWA adalah  Indosat dengan merek StarOne,  Telkom dengan merek Flexi, PT Mobile-8 Telecom, dan Bakrie Telecom dengan merek Esia. Masing-masing pemain memiliki lebar pita frekuensi 5 MHz dengan pendapatan sekitar Rp 1 triliunan.

Gandeng Lokal
Lebih lanjut Ben mengungkapkan, perseroan tengah  bekerja sama dengan vendor ponsel merek lokal mengembangkan smartphone berbasis teknologi Long Term Evolution (LTE)  dengan harga yang relatif lebih murah.

“Namanya belum diungkap. Tetapi dari sisi harga tentu lebih murah dibanding Tier-1 seperti  Samsung, Nokia, BlackBerry, Apple," ujarnya.

Diungkapkannya, dalam membangun ekosistem LTE salah satu produk yang diandalkan Qualcomm adalah chipset Snapdragon 800 dengan teknologi RF 360 yang diklaim lebih hemat daya baterai namun punya kemampuan yang sangat mumpuni untuk mobile network di LTE.

Head of Southeast Asia and Pacific Qualcomm John Stefanac menambahkan, kontribusi  chipset prosesor hanya 15% dari total komponen yang ada di smartphone.

“Porsinya kecil, namun  prosesor ini jadi bagian penting dari smartphone yang telah mengubah kehidupan manusia,” pungkasnya.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year