telkomsel halo

Axis: Tata Ulang Blok 3G Bikin Kualitas Layanan Menurun

9:05:33 | 17 Jun 2013
Axis: Tata Ulang Blok 3G Bikin Kualitas Layanan Menurun
Demitry Darlis (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – PT Axis Telekom Indonesia (Axis) mengungkapkan tata ulang frekuensi  3G justru menjadikan kualitas layanan yang diberikannya ke pelanggan menurun karena rentan interferensi dari teknologi PCS 1900 yang digunakan  Smart Telecom.

“Kami mengapresiasi  niat pemerintah melakukan tata ulang kepemilikan blok 3G  agar setiap operator memiliki spektrum yang berdampingan (contagious). Tetapi, kenyataan berbicara lain, kualitas layanan justru menurun. Fakta itu bisa dilihat di Bali dan Lombok,” ungkap Senior Manager Regulatory dan Government Relations Axis Demitry Darlis, kala memaparkan progress migrasi Blok 3G di Jakarta, akhir pekan lalu.

Sekadar diketahui, dalam tata ulang blok 3G, Axis harus berpindah dari blok 2 dan 3 ke 11 dan 12. Dalam proses tata ulang, Axis memegang peranan penting karena perpindahan diawali dari blok yang dimilikinya.

Runutan migrasi adalah Axis pindah dari blok 2 dan 3 ke blok 11 dan 12. Blok 2 yang ditinggalkan akan ditempati oleh Hutchison CP Telecom (Tri) dan blok 3 ditempati Telkomsel. Kemudian, blok 6 yang ditinggalkan Tri akan ditempati Indosat, sementara blok 8 peninggalan Indosat akan ditempati oleh XL.

Urutan baru setelah migrasi dari 12 blok yang ada di 2,1 GHz ini menjadi Tri 1-2, Telkomsel 3-4-5, Indosat 6-7, XL 8-9-10, dan Axis 11-12.

Axis sudah memulai proses pre-migrasi sejak 30 Mei 2013 dan menurut jadwal harus selesai pada 28 Juli 2013.  Tahapan pre migrasi yaitu operator mengukur dan mengidentifikasi apakah ada gangguan atau tidak

GM Technology Strategy Axis Deden Machdi mengungkapkan, dalam proses migrasi di Bali dan Lombok, perseroan terpaksa balik ke blok 2 dan 3 setelah sempat pindah ke blok 11 dan 12.

“Interferensi dari PCS 1.900 tinggi sekali di dua area itu, hampir 40%. Kita sudah laporkan ke Project Officer dari pemerintah, Direktur Penetapan Frekuensi dan Sumber Daya Kominfo Titon Dutono,” ungkapnya.

Dijelaskannya,  dalam kondisi normal Call Setup Success Rate Axis minimal mencapai 98%, sedangkan Call Dropped Rate maksimal 1%. Mengingat di dua pulau tersebut Axis memiliki 150 ribu pelanggan, maka aksi moved back ke blok lama akhirnya ditempuh.
 
Diungkapkannya, saat ini proses yang baru rampung di  Sumatera Barat dan Kepulauan Riau yang melibatkan 150 BTS 3G. Sementara untuk Balikpapan masih dilakukan monitoring kualitas dan stabilitas layanan setelah baru rampung proses migrasi.

Filter   
Demitry menjelaskan,  sesuai aturan tentang tata ulang Blok 3G yakni   Permen No 19/2013 maka PCS 1.900 harus memasang terlebih dulu filter jika terjadi sinyal bocor ke blok 3G. “Jadi, mereka dulu yang pasang, kalau masih bocor, baru pemilik blok 3G pasang. Kita pegang aturan itu,” katanya.

Detailnya adalah apabila terdapat perangkat pemancar milik PCS1900 belum memenuhi batasan level emisi spektrum (spectrum emission mask), tetapi belum berpotensi menimbulkan gangguan yang merugikan (harmful interference), Balai Monitoring wajib memberitahukan kepada penyelenggara PCS1900 (Smart Telecom) untuk memenuhi batasan level emisi spektrum.

Jika perangkat pemancar milik PCS 1900 MHz belum memenuhi batasan level emisi spektrum dan telah teridentifikasi menimbulkan gangguan terhadap perangkat penerima di BTS milik penyelenggara UMTS, Balai Monitoring perlu melakukan koordinasi kepada PCS 1900 dan UMTS untuk melaksanakan prosedur koordinasi.

Belum Tahu
Secara terpisah, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Gatot S. Dewa Broto mengaku belum mengetahui masalah yang dihadapi oleh Axis di Bali dan Lombok terkait migrasi blok 3G.

“Kita belum tahu informasi ini, seandainya benar, kami tidak kaget, karena itu dalam Permen No 19/2013 itu ada  aturan mainnya untuk hal seperti itu,” ungkapnya.

Dijelaskannya, dalam masalah migrasi ini sudah dibentuk tim yang memantau secara hari per hari. ‘Kita juga ada mekanisme high call. Kalau ada masalah langsung lapor dan cari solusi. Jangan berpolemik di media massa,” ketusnya.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year